5 Pemicu Dunia Tak Mampu Menghentikan Perubahan Iklim yang Menghancurkan Masa Depan Manusia

Jum'at, 15 Desember 2023 - 06:06 WIB
Karya ilmuwan pemenang Hadiah Nobel ini membuka jalan bagi Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim pada tahun 1992. Lebih dari tiga dekade kemudian, ia yakin kita akan kalah dalam perlombaan ini karena telah tersapu oleh peristiwa iklim ekstrem yang tidak akan terjadi jika kita mengambil tindakan lebih awal.

“Kami sedang mengejar ketertinggalan sekarang,” katanya, dilansir Al Jazeera.

Oppenheimer mengatakan dia tidak mengharapkan kemajuan dari COP dalam pengurangan emisi – “Itu hanya karena negara-negara penghasil emisi besar membuat komitmen yang tidak akan mereka penuhi.” Namun ia menambahkan bahwa ia yakin forum ini sangat berharga karena dapat membantu menyoroti isu-isu seperti kebutuhan pendanaan yang sangat mendesak bagi negara-negara Selatan di tengah krisis perubahan iklim.



2. Politik di Setiap Negara Berbeda



Foto/Reuters

Terobosan seperti Perjanjian Paris tahun 2015 jarang terjadi. Ilmuwan berpendapat bahwa orang harus menyesuaikan ekspektasi mereka. Perubahan terjadi di dalam negeri, bukan di meja perundingan di Dubai, tambahnya. “Masyarakat yang aktif dan tertarik untuk menyelesaikan masalah harus mengalihkan perhatiannya pada politik dalam negeri dimanapun mereka tinggal," kata Oppenheimer.

“Politik di setiap negara berbeda. Kelompok kepentingannya berbeda-beda. Kekuatan dan pengaruhnya berbeda-beda, baik dari sisi lingkungan maupun dari sisi bahan bakar fosil."

“Perubahan yang diperlukan melibatkan seluruh sistem energi di sebagian besar negara. Anda harus melakukannya dengan cara yang memuaskan atau setidaknya menetralisir kelompok kepentingan yang menentang perubahan dan itu tidak mudah," ujar Oppenheimer.

3. Kolusi Perusahaan dengan Penguasa

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More