Jangan Percaya Israel, Hamas Jauh dari Runtuh dan Personel Tewas Sangat Kecil
Rabu, 13 Desember 2023 - 09:57 WIB
Tentara Israel telah berulang kali mengeklaim, tanpa memberikan bukti, bahwa antara 10-15 persen orang yang ditangkap adalah anggota Hamas.
MEE telah memperoleh daftar nama, usia, dan profesi dari banyak orang yang ditahan. Beberapa di antaranya adalah akademisi, jurnalis, guru di sekolah yang dikelola PBB, siswa sekolah, pekerja kantoran, dan pegawai Otoritas Palestina.
Murat Aslan, asisten profesor di Universitas Hasan Kalyoncu dan analis di lembaga think tank SETA yang berbasis di Ankara, mengatakan bahwa meskipun tidak jelas apakah Brigade al-Qassam telah menderita kerugian besar sejauh ini, namun ke depan, peluangnya sangat besar bagi Zionis dalam melawan kelompok Palestina tersebut.
“Israel mempunyai kemewahan untuk memobilisasi dukungan Amerika Serikat dan sumber dayanya sendiri serta menggunakan waktu sebagai pengganda kekuatan,” kata Aslan kepada MEE, Rabu (13/12/2023).
“Israel secara efektif menggunakan aset pendukung udara, drone, serta tembakan dan Hamas tidak memiliki pertahanan udara untuk mencegatnya," ujarnya.
“Dalam pertempuran senjata skala kecil, tentu saja Hamas dapat menimbulkan korban jiwa—terutama dalam pertempuran jarak dekat. Namun pertempuran jarak dekat tidak cukup bagi Hamas untuk mencapai hasil kemenangan. Di sisi lain, Israel memiliki keuntungan karena dapat mundur, melunakkan [operasi] darat, dan meluncurkan operasi darat lainnya,” imbuh dia.
Para pemimpin Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok Palestina itu menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang lainnya.
Sejak itu, serangan Israel telah menimbulkan kehancuran besar di Gaza, membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk di wilayah yang diperangi itu mengungsi. Setidaknya 18.000 warga Palestina telah terbunuh, di antaranya sekitar 70 persen adalah perempuan dan anak-anak.
Israel mengatakan pihaknya telah membunuh dua warga sipil Palestina untuk setiap pejuang Hamas, sebuah rasio yang digambarkan oleh juru bicara militer Israel sebagai “sangat positif”.
Namun, lebih banyak warga sipil yang tewas dalam perang yang sedang berlangsung dibandingkan konflik Israel dengan Hamas di masa lalu.
MEE telah memperoleh daftar nama, usia, dan profesi dari banyak orang yang ditahan. Beberapa di antaranya adalah akademisi, jurnalis, guru di sekolah yang dikelola PBB, siswa sekolah, pekerja kantoran, dan pegawai Otoritas Palestina.
Murat Aslan, asisten profesor di Universitas Hasan Kalyoncu dan analis di lembaga think tank SETA yang berbasis di Ankara, mengatakan bahwa meskipun tidak jelas apakah Brigade al-Qassam telah menderita kerugian besar sejauh ini, namun ke depan, peluangnya sangat besar bagi Zionis dalam melawan kelompok Palestina tersebut.
“Israel mempunyai kemewahan untuk memobilisasi dukungan Amerika Serikat dan sumber dayanya sendiri serta menggunakan waktu sebagai pengganda kekuatan,” kata Aslan kepada MEE, Rabu (13/12/2023).
“Israel secara efektif menggunakan aset pendukung udara, drone, serta tembakan dan Hamas tidak memiliki pertahanan udara untuk mencegatnya," ujarnya.
“Dalam pertempuran senjata skala kecil, tentu saja Hamas dapat menimbulkan korban jiwa—terutama dalam pertempuran jarak dekat. Namun pertempuran jarak dekat tidak cukup bagi Hamas untuk mencapai hasil kemenangan. Di sisi lain, Israel memiliki keuntungan karena dapat mundur, melunakkan [operasi] darat, dan meluncurkan operasi darat lainnya,” imbuh dia.
Para pemimpin Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok Palestina itu menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang lainnya.
Sejak itu, serangan Israel telah menimbulkan kehancuran besar di Gaza, membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk di wilayah yang diperangi itu mengungsi. Setidaknya 18.000 warga Palestina telah terbunuh, di antaranya sekitar 70 persen adalah perempuan dan anak-anak.
Israel mengatakan pihaknya telah membunuh dua warga sipil Palestina untuk setiap pejuang Hamas, sebuah rasio yang digambarkan oleh juru bicara militer Israel sebagai “sangat positif”.
Namun, lebih banyak warga sipil yang tewas dalam perang yang sedang berlangsung dibandingkan konflik Israel dengan Hamas di masa lalu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda