Vladimir Putin Umumkan Maju Lagi sebagai Calon Presiden 2024
Sabtu, 09 Desember 2023 - 05:01 WIB
MOSKOW - Warga Rusia akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk pemilu presiden pada Maret 2024. Petahana saat ini menikmati dukungan publik yang sangat besar, menurut jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga opini publik Rusia.
Vladimir Putin telah mengumumkan rencana mencalonkan diri lagi sebagai presiden. Pengumuman tersebut disampaikan pada upacara penghargaan bagi tentara yang berpartisipasi dalam operasi militer khusus di Ukraina.
Menurut koresponden Sputnik yang hadir pada acara tersebut, Putin mengumumkan rencananya mencalonkan diri kepada Artyom Zhoga, ketua parlemen Dewan Rakyat Republik Rakyat Donetsk, dan komandan Batalyon Pengawal Pengintaian Terpisah ke-80 Sparta.
"Saya tidak akan menyembunyikan fakta bahwa saya mempunyai pemikiran yang berbeda pada waktu yang berbeda. Namun saat ini, Anda benar. Ini adalah saat di mana keputusan harus dibuat. Saya akan mencalonkan diri sebagai presiden," ujar Putin.
Pemilu presiden Rusia akan diadakan pada Maret mendatang, dan akan mencakup tiga hari pemungutan suara, yaitu pada tanggal 15, 16, dan 17 Maret.
Seorang perwakilan dari 'Rusia Bersatu', partai yang berkuasa di Rusia, telah menyatakan “dukungan tanpa syarat” terhadap pencalonan Putin setelah pengumumannya.
Dia mengatakan pihaknya akan melakukan segala daya untuk memastikan kemenangannya.
Sebelumnya, partai oposisi 'A Just Russia' mengumumkan rencana mencalonkan Putin sebagai kandidatnya.
Partai Komunis, yang kandidatnya menempati posisi kedua di belakang Putin pada setiap pemilu sejak tahun 2000, berencana mengumumkan kandidatnya pada tanggal 23 Desember.
Putin (71) menjabat sebagai presiden Rusia selama empat periode dari tahun 2000-2008, dan dari tahun 2012 hingga sekarang, dan menjabat sebagai perdana menteri antara tahun 2008 dan 2012 sementara wakil ketua Dewan Keamanan Rusia saat ini Dmitry Medvedev menjadi presiden.
Jika dia memenangkan pemilu pada tahun 2024, Putin akan dapat tetap menjadi presiden hingga tahun 2030, sesuai dengan batasan masa jabatan enam tahun yang mulai berlaku pada tahun 2012.
Jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh lembaga-lembaga opini publik terkemuka yang berafiliasi dengan negara Rusia menunjukkan Putin mendapat dukungan luar biasa dari para calon pemilih.
Survei yang dilakukan Public Opinion Foundation (FOM) menemukan 70% warga Rusia ingin Putin mencalonkan diri lagi, sementara 15% meyakini dia harus turun sebagai presiden tetapi tetap menjadi pemimpin negara dalam kapasitas tertentu.
Secara terpisah, jajak pendapat yang dilakukan Pusat Penelitian Opini Publik Rusia (VCIOM) pekan ini menemukan 78% warga Rusia berencana ambil bagian dalam pemilu tahun depan.
Vladimir Putin telah mengumumkan rencana mencalonkan diri lagi sebagai presiden. Pengumuman tersebut disampaikan pada upacara penghargaan bagi tentara yang berpartisipasi dalam operasi militer khusus di Ukraina.
Menurut koresponden Sputnik yang hadir pada acara tersebut, Putin mengumumkan rencananya mencalonkan diri kepada Artyom Zhoga, ketua parlemen Dewan Rakyat Republik Rakyat Donetsk, dan komandan Batalyon Pengawal Pengintaian Terpisah ke-80 Sparta.
"Saya tidak akan menyembunyikan fakta bahwa saya mempunyai pemikiran yang berbeda pada waktu yang berbeda. Namun saat ini, Anda benar. Ini adalah saat di mana keputusan harus dibuat. Saya akan mencalonkan diri sebagai presiden," ujar Putin.
Pemilu presiden Rusia akan diadakan pada Maret mendatang, dan akan mencakup tiga hari pemungutan suara, yaitu pada tanggal 15, 16, dan 17 Maret.
Seorang perwakilan dari 'Rusia Bersatu', partai yang berkuasa di Rusia, telah menyatakan “dukungan tanpa syarat” terhadap pencalonan Putin setelah pengumumannya.
Dia mengatakan pihaknya akan melakukan segala daya untuk memastikan kemenangannya.
Sebelumnya, partai oposisi 'A Just Russia' mengumumkan rencana mencalonkan Putin sebagai kandidatnya.
Partai Komunis, yang kandidatnya menempati posisi kedua di belakang Putin pada setiap pemilu sejak tahun 2000, berencana mengumumkan kandidatnya pada tanggal 23 Desember.
Putin (71) menjabat sebagai presiden Rusia selama empat periode dari tahun 2000-2008, dan dari tahun 2012 hingga sekarang, dan menjabat sebagai perdana menteri antara tahun 2008 dan 2012 sementara wakil ketua Dewan Keamanan Rusia saat ini Dmitry Medvedev menjadi presiden.
Jika dia memenangkan pemilu pada tahun 2024, Putin akan dapat tetap menjadi presiden hingga tahun 2030, sesuai dengan batasan masa jabatan enam tahun yang mulai berlaku pada tahun 2012.
Jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh lembaga-lembaga opini publik terkemuka yang berafiliasi dengan negara Rusia menunjukkan Putin mendapat dukungan luar biasa dari para calon pemilih.
Survei yang dilakukan Public Opinion Foundation (FOM) menemukan 70% warga Rusia ingin Putin mencalonkan diri lagi, sementara 15% meyakini dia harus turun sebagai presiden tetapi tetap menjadi pemimpin negara dalam kapasitas tertentu.
Secara terpisah, jajak pendapat yang dilakukan Pusat Penelitian Opini Publik Rusia (VCIOM) pekan ini menemukan 78% warga Rusia berencana ambil bagian dalam pemilu tahun depan.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda