AS Lagi Bokek, Ukraina Malah Sodorkan Daftar Bantuan Senjata

Kamis, 07 Desember 2023 - 21:03 WIB
Sistem rudal THAAD masuk dalam daftar bantuan senjata yang diminta Ukraina kepada AS. Foto/Ilustrasi
WASHINGTON - Ukraina telah memberikan daftar senjata yang diharapkan akan diterimanya dari Washington dalam beberapa bulan mendatang. Masuk dalam daftar itu adalah beberapa senjata yang tidak disertakan dalam paket bantuan Amerika Serikat (AS) sebelumnya.

Staf Kementerian Pertahanan Ukraina membagikan daftar persenjataan untuk memenuhi kebutuhan pasukan pertahanan Ukraina dalam pertemuan tertutup antara para pejabat dan eksekutif industri senjata di Washington Rabu waktu setempat. Salinan permintaan itu kemudian diperoleh oleh Reuters.

Daftar “komprehensif” tersebut menampilkan sejumlah senjata yang telah diincar Kiev sebelumnya – termasuk peluru artileri 155 milimeter, jet tempur F-16 dan rudal ATACMS jarak jauh – tetapi juga mencakup beberapa sistem utama yang belum pernah muncul dalam permintaan sebelumnya.





"Di antara produk-produk baru tersebut adalah jet tempur F-18 Hornet, pesawat angkut C-130J Super Hercules, dua helikopter tempur yang berbeda, dan bahkan sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang mahal," begitu laporan Reuters seperti dikutip dari RT, Kamis (7/12/2023).

Digunakan militer AS sejak tahun 2008, sistem rudal permukaan-ke-udara THAAD dirancang untuk menembak jatuh proyektil jarak pendek, medium dan menengah. Sistem ini telah dikerahkan ke wilayah beberapa mitra AS, termasuk Israel, Korea Selatan dan Rumania.

Meskipun jarang digunakan dalam kondisi nyata di medan perang sejak dikembangkan, senjata ini diperkirakan memiliki jangkauan operasional hingga 200 kilometer.

Meskipun permintaan terbaru Kiev tidak menyebutkan biayanya, senjata-senjata tersebut akan bernilai miliaran dolar bagi pembayar pajak AS.

Undang-undang yang akan memberikan bantuan militer tambahan ke Ukraina saat ini sedang diajukan ke Kongres AS, namun mendapat tentangan keras dari Partai Republik karena beberapa anggota parlemen semakin skeptis terhadap bantuan Amerika.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More