Mengapa Orang-orang Rohingya Kabur dari Negaranya?

Kamis, 07 Desember 2023 - 14:01 WIB
Selain itu, masih banyak tindakan-tindakan diskriminatif yang diberlakukan bagi etnis Rohingya. Misal, pembatasan pernikahan hingga pengucilan warga Rohingya atas akses mendapat pekerjaan dan pendidikan yang layak.

Puncak Eksodus Rohingya



Eksodus terbesar Rohingya terjadi pada 2017. Hal ini berlangsung setelah gelombang kekerasan besar-besaran terjadi di negara bagian Rakhine.

Konflik di Rakhine pecah setelah muncul kelompok militan bernama Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pos polisi dan tentara. Setelahnya, Myanmar menyatakan ARSA sebagai kelompok teroris.

Kendati belum diketahui kebenarannya, pihak militer melancarkan operasi brutal yang menyasar permukiman Rohingya. Aktivitas ini membuat sekitar tujuh ratus ribu warga Rohingya meninggalkan Myanmar.

Ironisnya, selama kampanye brutal tersebut, setidaknya ada 6.700 warga Rohingya yang terbunuh. Tak hanya membakar desa-desa Rohingya, militer Myanmar juga diduga menembaki warga sipil yang hendak melarikan diri.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan kondisi tersebut sebagai pembersihan etnis terstruktur dan menudingnya sebagai rencana genosida.

Mendapat ancaman genosida, warga Rohingya pun berbondong-bondong melarikan diri dari Myanmar. Sebagai tujuannya, mereka menyasar negara-negara seperti Bangladesh, Malaysia, hingga Indonesia.

Demikian ulasan mengenai alasan warga Rohingya melarikan diri dari negaranya sendiri.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More