5 Kesalahan Fatal Israel Menilai Hamas Sama Seperti ISIS

Rabu, 06 Desember 2023 - 06:06 WIB

2. ISIS Tidak Berani Menyerang Israel, Hamas Justru Kelompok Pejuang

Dalam wawancara akhir bulan Oktober dengan sebuah stasiun TV Lebanon, Ghazi Hamad, seorang pejabat senior Hamas, mengatakan bahwa serangan pada 7 Oktober hanyalah “pertama kali” dan menjanjikan serangan serupa di masa depan yang bertujuan untuk memusnahkan Israel.

“Kami harus menghukum Israel dan kami akan melakukan ini lagi dan lagi,” katanya kepada saluran Lebanon LBC.

3. Hamas Murni Gerakan Rakyat Palestina



Foto/Reuters

Pejuang ISIS sebagian besar berasal dari Irak dan Suriah, namun kelompok tersebut juga berhasil menarik ribuan anggota gerakan jihad global dari seluruh dunia, termasuk Eropa, Asia, Timur Tengah, Afrika Utara, dan bekas Uni Soviet. Orang asing ini sering kali tidak bisa berbahasa lokal, dipandang sebagai orang luar, dan tidak disukai oleh masyarakat lokal.

Kelompok ini juga mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan mematikan di seluruh Eropa, termasuk di Paris dan Brussels.

Sebaliknya, Hamas hanya merupakan gerakan Palestina. Anggotanya adalah warga Palestina dan ideologinya, meskipun penuh kekerasan, terfokus pada pembebasan wilayah yang mereka klaim sebagai wilayah pendudukan melalui penghancuran Israel. Meskipun dicap sebagai kelompok teroris oleh Israel dan sekutu Baratnya, serangan mematikan mereka terfokus pada sasaran Israel.

4. Memiliki Tujuan Politik yang Jelas

Hamas merebut kendali Gaza dari Otoritas Palestina yang diakui secara internasional pada tahun 2007, setahun setelah mengalahkan penguasa Fatah dari PA dalam pemilihan legislatif.

Selama 16 tahun kekuasaannya, Hamas membangun sistem pemerintahan yang tidak hanya mencakup sayap militernya, tetapi juga puluhan ribu guru, pegawai negeri, dan polisi. Kelompok ini juga mendapat dukungan signifikan di Tepi Barat dan kepemimpinan di pengasingan yang tersebar di seluruh dunia Arab.

Koalisi pimpinan AS mengalahkan ISIS di Irak pada tahun 2017 dan di Suriah dua tahun kemudian, meskipun kelompok tersebut masih memiliki ribuan pejuang di sel-sel tidur di kedua negara.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More