AS Sanksi Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam
Jum'at, 07 Agustus 2020 - 22:31 WIB
Pekan lalu, pihak berwenang di Hong Kong menarik garis merah baru pada batas perbedaan pendapat di pusat keuangan, melarang selusin aktivis mencari jabatan dan menangkap empat lainnya atas postingan di media sosial. Tindakan back-to-back menyoroti betapa hukum keamanan nasional telah memperkuat tangan Beijing.
AS telah memberikan sanksi kepada seorang anggota teratas Partai Komunis yang berkuasa di China dan tiga pejabat lainnya atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis minoritas Muslim di wilayah paling barat Xinjiang. (Baca: Melanggar HAM, AS Sanksi Pejabat China )
Memberi sanksi kepada pejabat China menandai pukulan lain oleh Trump terhadap Beijing, saat dia meningkatkan konfrontasinya dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu menjelang pemilu November mendatang. Sikap keras terhadap China telah muncul sebagai argumen utama bagi pemilih untuk Trump, yang tertinggal dari penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden dalam jajak pendapat nasional.
Kamis malam, Trump menandatangani sepasang perintah eksekutif yang melarang penduduk dan perusahaan AS melakukan bisnis dengan aplikasi TikTok dan WeChat milik China mulai 45 hari dari sekarang, dengan alasan risiko keamanan nasional membiarkan data pribadi orang Amerika. Sementara WeChat belum diadopsi secara luas di AS, larangan tersebut akan memiliki implikasi luas karena digunakan oleh lebih dari satu miliar orang dan merupakan pusat komunikasi bisnis dan sosial dengan China.
AS telah memberikan sanksi kepada seorang anggota teratas Partai Komunis yang berkuasa di China dan tiga pejabat lainnya atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis minoritas Muslim di wilayah paling barat Xinjiang. (Baca: Melanggar HAM, AS Sanksi Pejabat China )
Memberi sanksi kepada pejabat China menandai pukulan lain oleh Trump terhadap Beijing, saat dia meningkatkan konfrontasinya dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu menjelang pemilu November mendatang. Sikap keras terhadap China telah muncul sebagai argumen utama bagi pemilih untuk Trump, yang tertinggal dari penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden dalam jajak pendapat nasional.
Kamis malam, Trump menandatangani sepasang perintah eksekutif yang melarang penduduk dan perusahaan AS melakukan bisnis dengan aplikasi TikTok dan WeChat milik China mulai 45 hari dari sekarang, dengan alasan risiko keamanan nasional membiarkan data pribadi orang Amerika. Sementara WeChat belum diadopsi secara luas di AS, larangan tersebut akan memiliki implikasi luas karena digunakan oleh lebih dari satu miliar orang dan merupakan pusat komunikasi bisnis dan sosial dengan China.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda