AS Sanksi Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam
Jum'at, 07 Agustus 2020 - 22:31 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam serta 11 pejabat China dan kota yang menjadi pusat keuangan itu. Sanksi di berikan atas peran mereka dalam membatasi kebebasan politik di bekas koloni Inggris itu.
"Amerika Serikat mendukung rakyat Hong Kong dan kami akan menggunakan alat dan otoritas kami untuk menargetkan mereka yang merusak otonomi mereka," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (7/8/2020).
"Lam dijatuhi sanksi karena dia bertanggung jawab langsung untuk menerapkan kebijakan Beijing tentang penindasan kebebasan dan proses demokrasi," kata Departemen Keuangan AS.
Pejabat lain yang dijatuhi sanksi termasuk Direktur Kantor Urusan Hong Kong dan Kantor Urusan Dewan Negara China Xia Baolong, dan komisaris Kepolisian Hong Kong Chris Tang.
Sanksi itu akan membekukan properti dan aset milik sebelas orang itu yang berada di AS. Namun tidak jelas apakah salah satu pejabat yang terkena sanksi akan terpengaruh secara finansial.
Pada awal Juli ini, Lam menertawakan kemungkinan dirinya dijatuhi sanksi oleh AS.
"Saya tidak memiliki aset apa pun di Amerika Serikat dan saya tidak ingin pindah ke Amerika Serikat," kata Lam kepada wartawan pada 31 Juli, menambahkan bahwa dia akan menertawakannya jika pemerintahan Trump memberikan sanksi kepadanya.
Sanksi tersebut dilakukan di bawah Perintah Eksekutif Presiden tentang Normalisasi Hong Kong, yang ditandatangani Presiden Donald Trump bulan lalu untuk menghukum China atas tindakannya melawan perbedaan pendapat di Hong Kong. (Baca: Trump Perintahkan Status Khusus Hong Kong Dicabut )
Trump telah mengancam untuk mengambil tindakan sejak pejabat China memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang luas di Hong Kong selama dua bulan terakhir. Penerapan undang-undang China, dan reaksi mitra dagang utama yang mengkritiknya, dapat berdampak besar pada ekonomi Hong Kong yang sudah terpukul oleh protes anti-pemerintah bersejarah dan pembatasan virus Corona selama berbulan-bulan.
"Amerika Serikat mendukung rakyat Hong Kong dan kami akan menggunakan alat dan otoritas kami untuk menargetkan mereka yang merusak otonomi mereka," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (7/8/2020).
"Lam dijatuhi sanksi karena dia bertanggung jawab langsung untuk menerapkan kebijakan Beijing tentang penindasan kebebasan dan proses demokrasi," kata Departemen Keuangan AS.
Pejabat lain yang dijatuhi sanksi termasuk Direktur Kantor Urusan Hong Kong dan Kantor Urusan Dewan Negara China Xia Baolong, dan komisaris Kepolisian Hong Kong Chris Tang.
Sanksi itu akan membekukan properti dan aset milik sebelas orang itu yang berada di AS. Namun tidak jelas apakah salah satu pejabat yang terkena sanksi akan terpengaruh secara finansial.
Pada awal Juli ini, Lam menertawakan kemungkinan dirinya dijatuhi sanksi oleh AS.
"Saya tidak memiliki aset apa pun di Amerika Serikat dan saya tidak ingin pindah ke Amerika Serikat," kata Lam kepada wartawan pada 31 Juli, menambahkan bahwa dia akan menertawakannya jika pemerintahan Trump memberikan sanksi kepadanya.
Sanksi tersebut dilakukan di bawah Perintah Eksekutif Presiden tentang Normalisasi Hong Kong, yang ditandatangani Presiden Donald Trump bulan lalu untuk menghukum China atas tindakannya melawan perbedaan pendapat di Hong Kong. (Baca: Trump Perintahkan Status Khusus Hong Kong Dicabut )
Trump telah mengancam untuk mengambil tindakan sejak pejabat China memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang luas di Hong Kong selama dua bulan terakhir. Penerapan undang-undang China, dan reaksi mitra dagang utama yang mengkritiknya, dapat berdampak besar pada ekonomi Hong Kong yang sudah terpukul oleh protes anti-pemerintah bersejarah dan pembatasan virus Corona selama berbulan-bulan.
tulis komentar anda