6 Kekejaman Israel Terhadap Ribuan Tahanan Palestina

Kamis, 30 November 2023 - 05:30 WIB
Israel menahan ribuan warga Palestina tanpa proses pengadilan yang adil. Foto/Reuters
GAZA - Ketika tahanan Palestina dibebaskan pekan lalu, Israel memberlakukan larangan perayaan yang dilakukan oleh anggota keluarga mereka, sebagai“ekspresi kegembiraan”. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menyebut hal itu “sama dengan mendukung terorisme”.

Israel telah menggambarkan warga Palestina yang dipenjara sebagai “teroris” dan menjadikan banyak tahanan sebagai sasaran pelecehan.

Namun dari 300 perempuan dan anak-anak Palestina yang telah diidentifikasi Israel untuk kemungkinan dibebaskan sebagai bagian dari jeda kemanusiaan antara Israel dan Hamas, hampir 80 persennya bahkan tidak didakwa secara resmi.

Bagaimana Israel Menahan Ribuan Warga Palestina Tanpa Proses Persidangan? Berikut adalah 6 kekejaman Israel terhadap ribuan tahanan Palestina.

1. Mayoritas Tahanan Palestina Dipenjara Tanpa Proses Pengadilan.



Foto/Reuters



Melansir Al Jazeera, mayoritas tahanan Palestina ditangkap melalui proses kuasi-yudisial yang dikenal sebagai penahanan administratif, yang mana warga Palestina pada awalnya dipenjara selama enam bulan. Penahanan mereka kemudian dapat diperpanjang berulang kali untuk jangka waktu tidak terbatas tanpa dakwaan atau pengadilan.

Kebanyakan warga Palestina, termasuk anak-anak, diadili di pengadilan militer dan dijatuhi hukuman yang panjang dalam apa yang oleh para kritikus disebut sebagai pengadilan militer palsu karena dalam banyak kasus, warga Palestina tidak mempunyai pengacara dan proses hukum yang adil. Sebagai perbandingan, warga negara Israel diadili di pengadilan sipil, yang menyoroti sistem peradilan dua tingkat yang mendiskriminasi warga Palestina.

Berikut ini adalah perlakuan terhadap tahanan Palestina, bagaimana Israel menggunakan penahanan administratif sebagai senjata, dan mengapa banyak warga Palestina terpaksa harus melalui pengadilan militer Israel.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More