Berharap Perang Gaza Berhenti, Qatar Inginkan Gencatan Senjata Berkelanjutan
Selasa, 28 November 2023 - 14:46 WIB
GAZA - Qatar sebagai mediator gencatan antara Hamas dan Israel menginginkan terwujudnya perdamaian dalam jangka panjang. Itu dikarenakan kesuksesan gencatan senjata tahap pertama antara dua pihak yang bertikai.
Majed al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa negaranya berharap gencatan senjata diperpanjang.
“Kami kini mendapat konfirmasi dari Hamas bahwa 20 sandera tambahan akan dibebaskan dalam dua hari ke depan, dan di pihak Palestina, hal ini berarti harus dikeluarkan dari penjara Israel… 65 warga Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel,” kata al-Ansari.
Menurut al-Ansari, gencatan adalah momen yang penuh harapan bagi kita bahwa kita dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan jumlah sandera yang dibebaskan.
"Itu juga untuk mempersiapkan landasan bagi gencatan senjata yang lebih berkelanjutan dalam negosiasi yang sedang berlangsung," ungkap al-Ansari.
Al-Ansari mengungkapkan, Qatar memulai proses mediasi ini di Doha tepat setelah tanggal 7 Oktober dan memberikan banyak kontribusi.
"Kami beralih dari titik di mana sama sekali tidak ada peluang untuk mediasi, ke kedua belah pihak yang sekarang setiap hari menyepakati daftar tersebut dan membebaskan sandera setiap hari dan kami telah mencapai penghentian pertempuran yang akan berlangsung hingga hampir satu minggu sekarang," papar al-Ansari.
Majed al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa negaranya berharap gencatan senjata diperpanjang.
“Kami kini mendapat konfirmasi dari Hamas bahwa 20 sandera tambahan akan dibebaskan dalam dua hari ke depan, dan di pihak Palestina, hal ini berarti harus dikeluarkan dari penjara Israel… 65 warga Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel,” kata al-Ansari.
Menurut al-Ansari, gencatan adalah momen yang penuh harapan bagi kita bahwa kita dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan jumlah sandera yang dibebaskan.
"Itu juga untuk mempersiapkan landasan bagi gencatan senjata yang lebih berkelanjutan dalam negosiasi yang sedang berlangsung," ungkap al-Ansari.
Al-Ansari mengungkapkan, Qatar memulai proses mediasi ini di Doha tepat setelah tanggal 7 Oktober dan memberikan banyak kontribusi.
"Kami beralih dari titik di mana sama sekali tidak ada peluang untuk mediasi, ke kedua belah pihak yang sekarang setiap hari menyepakati daftar tersebut dan membebaskan sandera setiap hari dan kami telah mencapai penghentian pertempuran yang akan berlangsung hingga hampir satu minggu sekarang," papar al-Ansari.
(ahm)
tulis komentar anda