Rusia: 13.000 Lebih Tentara Ukraina Tewas Sepanjang Bulan Ini

Selasa, 21 November 2023 - 20:08 WIB
Rusia mengeklaim lebih dari 13.000 tentara Ukraina tewas sepanjang bulan ini. Foto/Ilustrasi
MOSKOW - Ukraina telah kehilangan lebih dari 13.700 tentara dan sekitar 1.800 tank serta persenjataan berat lainnya sepanjang bulan ini. Klaim itu dilontarkan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu dalam pertemuan tingkat menteri.

"Pasukan Rusia secara aktif menggagalkan upaya Kiev untuk menembus garis pertahanan mereka dan terus mengurangi kapasitas militer Ukraina," kata pejabat senior pertahanan Rusia itu seperti dikutip dari RT, Selasa (21/11/2023).

Dia mengeklaim bahwa tentara Ukraina berbondong-bondong menyerah setelah menyadari kesia-siaan serangan balasan mereka.

Menteri Rusia itu mengeluarkan penilaian terakhirnya mengenai korban di Ukraina pada akhir Oktober, ketika ia mengatakan jumlah korban telah melampaui 90.000 sejak dimulainya serangan balasan Kiev pada awal Juli.





Dalam pertemuan minggu ini, Shoigu menggambarkan kerugian yang harus dibayar oleh tentara Ukraina dalam konflik tersebut sangat besar.

Valery Zaluzhny, jenderal tertinggi Ukraina, sebelumnya mengatakan bahwa konflik dengan Rusia telah mencapai “jalan buntu” dan angkatan bersenjatanya kemungkinan tidak akan mencapai terobosan dalam konfrontasi tersebut dalam waktu dekat.

Namun Presiden Volodymyr Zelensky membantah penilaian tersebut, dan mengklaim bahwa kemajuan masih dicapai dalam upaya negaranya untuk mengembalikan wilayah Ukraina sesuai dengan perbatasannya sebelum tahun 2014.

Pada hari Senin, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengunjungi Kiev untuk bertemu Zelensky dan mengumumkan paket bantuan militer terbaru Washington, senilai sekitar USD100 juta. Namun Pentagon telah memperingatkan bahwa mereka kehabisan dana yang disahkan oleh Kongres untuk dibelanjakan di Ukraina.

Pendanaan tersebut menjadi perdebatan di Capitol Hill; sayap konservatif dari partai Republik menentang bantuan lebih lanjut. Kritik terhadap janji Gedung Putih untuk mendukung Kiev “selama diperlukan” mengeluhkan kurangnya transparansi dan berpendapat bahwa AS memiliki prioritas yang lebih penting.



Beberapa anggota parlemen Partai Republik menggambarkan pemerintahan Zelensky sebagai penerima bantuan yang bermasalah, mengingat serangkaian skandal korupsi tahun ini, termasuk di Kementerian Pertahanan Ukraina.

Anatoly Antonov, duta besar Moskow untuk Washington, menyebut paket bantuan terbaru ini sebagai “pil obat penenang” bagi pemerintahan Zelensky, yang semakin mendekati kehancuran total.

Pada hari Selasa, pemimpin Ukraina menyambut lebih banyak pejabat asing di ibu kota, termasuk Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Moldova Maia Sandu. Negara ini memperingati 10 tahun apa yang disebut Kiev sebagai “Revolusi Martabat,” protes massal dan penggulingan bersenjata pemerintah Ukraina yang terpilih secara demokratis yang pada akhirnya berujung pada konfrontasi dengan Rusia.

Moskow menggambarkan konflik Ukraina sebagai bagian dari perang proksi yang dipimpin AS melawan Rusia, di mana warga Ukraina digunakan sebagai “umpan meriam.”

(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More