Mantan Kepala Intelijen Saudi Sebut Perang Gaza Jadi Titik Balik untuk Solusi Adil bagi Palestina
Minggu, 19 November 2023 - 21:45 WIB
GAZA - Perang Israel-Hamas adalah titik balik dalam upaya mencari solusi adil terhadap masalah Palestina . Itu diungkapkan mantan kepala intelijen Saudi Pangeran Turki Al-Faisal. Dia jufa mendukung seruan diadakannya konferensi internasional untuk menemukan solusi jangka panjang.
Pangeran Turki Al-Faisal mengatakan konflik tersebut merupakan kegagalan diplomasi internasional yang tidak lagi berkelanjutan.
Israel telah melakukan kampanye militer brutal di Jalur Gaza setelah Hamas melakukan serangan mendadak di kota-kota dekat daerah kantong tersebut, menewaskan sekitar 1.200 warga Israel. Respons militer Israel telah menewaskan 11.500 warga Palestina.
“Saya mengutuk serangan biadab Hamas terhadap warga sipil pada 7 Oktober. Namun saya juga harus mengutuk serangan yang sama biadab dan lebih kejam yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina tidak hanya di Gaza tetapi juga di Tepi Barat,” kata Pangeran Turki, dilansir Arab News.
Pendekatan keras Israel terhadap tujuan pemberantasan Hamas telah dikritik karena menyebabkan tingginya angka kematian warga sipil dan telah mendorong seruan gencatan senjata.
Retorika para pemimpin Israel juga mendapat kritik, termasuk penggunaan bahasa yang tidak manusiawi terhadap warga Palestina dan pembicaraan mengenai penggunaan senjata nuklir terhadap mereka.
Bulan ini, seorang menteri Israel mengatakan bahwa menjatuhkan bom atom di Gaza adalah “salah satu pilihan” untuk menghadapi kelompok militan tersebut.
“Ancaman nuklir Israel merupakan undangan terbuka bagi negara-negara lain di kawasan ini untuk mengambil opsi ini,” kata Pangeran Turki. “Kita harus merenungkan kecerobohan Israel dan tidak membiarkannya berlalu tanpa perhitungan.”
Pangeran Turki Al-Faisal mengatakan konflik tersebut merupakan kegagalan diplomasi internasional yang tidak lagi berkelanjutan.
Israel telah melakukan kampanye militer brutal di Jalur Gaza setelah Hamas melakukan serangan mendadak di kota-kota dekat daerah kantong tersebut, menewaskan sekitar 1.200 warga Israel. Respons militer Israel telah menewaskan 11.500 warga Palestina.
“Saya mengutuk serangan biadab Hamas terhadap warga sipil pada 7 Oktober. Namun saya juga harus mengutuk serangan yang sama biadab dan lebih kejam yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina tidak hanya di Gaza tetapi juga di Tepi Barat,” kata Pangeran Turki, dilansir Arab News.
Pendekatan keras Israel terhadap tujuan pemberantasan Hamas telah dikritik karena menyebabkan tingginya angka kematian warga sipil dan telah mendorong seruan gencatan senjata.
Retorika para pemimpin Israel juga mendapat kritik, termasuk penggunaan bahasa yang tidak manusiawi terhadap warga Palestina dan pembicaraan mengenai penggunaan senjata nuklir terhadap mereka.
Bulan ini, seorang menteri Israel mengatakan bahwa menjatuhkan bom atom di Gaza adalah “salah satu pilihan” untuk menghadapi kelompok militan tersebut.
“Ancaman nuklir Israel merupakan undangan terbuka bagi negara-negara lain di kawasan ini untuk mengambil opsi ini,” kata Pangeran Turki. “Kita harus merenungkan kecerobohan Israel dan tidak membiarkannya berlalu tanpa perhitungan.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda