6 Fakta tentang Alexandria, dari Alexander Agung hingga Banyak Mitos
Minggu, 19 November 2023 - 20:39 WIB
Perpustakaan itu sendiri adalah proyek negara yang diimpikan sejak awal pembentukan kota. Para penguasa bersedia membayar sejumlah besar uang untuk memperoleh teks dan mengorbankan hubungan dengan negara lain agar teks tersebut tetap berada di Alexandria. Dalam adat istiadat Aleksandria, yang disita adalah buku-buku, dan bukan karena adanya upaya untuk melarangnya, melainkan untuk memutuskan apakah akan menyita buku-buku tersebut untuk perpustakaan. Pustakawan adalah selebriti, dan siswa sekolah pada saat itu bertugas menghafal nama mereka.
Sering digambarkan di Barat sebagai orang yang oportunistik dan bergantung pada keterampilan rayuan, orang Aleksandria memandangnya secara berbeda.
Foto/Reuters
Alexandria sendiri telah berkembang, dari pulau aslinya dan jalan lintas ke sana, dan sekarang melintasi teluk, dan jauh ke selatan. Kemunduran dan kebangkitan selama berabad-abad, seiring dengan bencana alam dan perkembangan pesat telah mengubahnya dari jalan lebar kuno menjadi kota dengan gang-gang, seperti yang dijelaskan dalam buku ini, di mana “setiap orang mengetahui berita tetangganya”.
Kerusuhan yang terjadi di seluruh wilayah Mesir, sebagian disebabkan oleh kesulitan ekonomi, namun juga karena rezim yang represif, terjadi di Alexandria dengan terbunuhnya seorang pemuda, Khaled Said, oleh polisi Mesir pada tahun 2010. Sebuah grup Facebook dibentuk untuk menuntut keadilan, dan akhirnya menjadi salah satu kelompok yang mengorganisir gerakan protes yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak pada tahun berikutnya.
5. Identik dengan Ratu Cleopatra
Ratu Cleopatra, sang ratu, bisa berbicara dalam 11 bahasa. Dia juga orang pertama dari Dinasti Ptolemeus Helenistik yang fasih berbahasa Mesir.Sering digambarkan di Barat sebagai orang yang oportunistik dan bergantung pada keterampilan rayuan, orang Aleksandria memandangnya secara berbeda.
6. Pusat Pergolakan Politik Mesir
Foto/Reuters
Alexandria sendiri telah berkembang, dari pulau aslinya dan jalan lintas ke sana, dan sekarang melintasi teluk, dan jauh ke selatan. Kemunduran dan kebangkitan selama berabad-abad, seiring dengan bencana alam dan perkembangan pesat telah mengubahnya dari jalan lebar kuno menjadi kota dengan gang-gang, seperti yang dijelaskan dalam buku ini, di mana “setiap orang mengetahui berita tetangganya”.
Kerusuhan yang terjadi di seluruh wilayah Mesir, sebagian disebabkan oleh kesulitan ekonomi, namun juga karena rezim yang represif, terjadi di Alexandria dengan terbunuhnya seorang pemuda, Khaled Said, oleh polisi Mesir pada tahun 2010. Sebuah grup Facebook dibentuk untuk menuntut keadilan, dan akhirnya menjadi salah satu kelompok yang mengorganisir gerakan protes yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak pada tahun berikutnya.
(ahm)
tulis komentar anda