Zionis Disebut Kehilangan Gaza Utara, Ini Hitung-hitungan Kekalahan Militer Israel
Minggu, 19 November 2023 - 06:26 WIB
Contoh sempurna dari hal ini adalah peristiwa 7 Oktober, ketika Israel mengeklaim bahwa lebih dari 1.400 warga sipil terbunuh, namun perlahan-lahan mengubah rasio antara kerugian militer dan sipil.
Kemudian, mereka menciptakan lebih banyak kategori lagi, yang membedakan antara militer, polisi perbatasan, petugas intelijen, dan penjaga pemukiman bersenjata.
Selain itu, mereka akhirnya menurunkan jumlah keseluruhan korban pada hari itu menjadi 200 orang, dengan mengeklaim bahwa mereka adalah jasad-jasad milisi pejuang Palestina yang hangus.
Hal ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang berapa banyak korban sipil di Israel yang tewas dalam pengeboman Israel, khususnya oleh helikopter Apache, yang tidak membedakan antara milisi Brigade al-Qassam (sayap militer Hamas) dan warga sipil serta pemukim Israel sendiri.
Menurut laporan Palestine Chronicle, jelas sekali bahwa perang darat Israel berlangsung buruk di Gaza utara. Berikut 5 alasannya:
1. Bukti yang terdokumentasi dari kelompok perlawanan Palestina adalah tank-tank Israel yang tak terhitung jumlahnya diledakkan atau dirusak dalam serangan langsung, terutama menggunakan rudal anti-artileri Yassin 105, bersama dengan RPG improvisasi lainnya.
2. Ketidakmampuan militer Israel untuk membangun pangkalan militer permanen dan dapat dipertahankan di Gaza.
3. Kurangnya kredibilitas laporan resmi Israel tentang kemajuan pertempuran, dan ketidakmampuan mereka untuk mendokumentasikan pencapaian yang signifikan.
4. Pertunjukan menyedihkan di al-Shifa dan rumah sakit lainnya di Gaza, di mana juru bicara militer Israel berusaha meyakinkan khalayak dunia bahwa popok bayi dan laptop adalah bukti bahwa Hamas menggunakan rumah sakit untuk tujuan militer.
Kemudian, mereka menciptakan lebih banyak kategori lagi, yang membedakan antara militer, polisi perbatasan, petugas intelijen, dan penjaga pemukiman bersenjata.
Selain itu, mereka akhirnya menurunkan jumlah keseluruhan korban pada hari itu menjadi 200 orang, dengan mengeklaim bahwa mereka adalah jasad-jasad milisi pejuang Palestina yang hangus.
Hal ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang berapa banyak korban sipil di Israel yang tewas dalam pengeboman Israel, khususnya oleh helikopter Apache, yang tidak membedakan antara milisi Brigade al-Qassam (sayap militer Hamas) dan warga sipil serta pemukim Israel sendiri.
Perang Darat Militer Israel Buruk
Menurut laporan Palestine Chronicle, jelas sekali bahwa perang darat Israel berlangsung buruk di Gaza utara. Berikut 5 alasannya:
1. Bukti yang terdokumentasi dari kelompok perlawanan Palestina adalah tank-tank Israel yang tak terhitung jumlahnya diledakkan atau dirusak dalam serangan langsung, terutama menggunakan rudal anti-artileri Yassin 105, bersama dengan RPG improvisasi lainnya.
2. Ketidakmampuan militer Israel untuk membangun pangkalan militer permanen dan dapat dipertahankan di Gaza.
3. Kurangnya kredibilitas laporan resmi Israel tentang kemajuan pertempuran, dan ketidakmampuan mereka untuk mendokumentasikan pencapaian yang signifikan.
4. Pertunjukan menyedihkan di al-Shifa dan rumah sakit lainnya di Gaza, di mana juru bicara militer Israel berusaha meyakinkan khalayak dunia bahwa popok bayi dan laptop adalah bukti bahwa Hamas menggunakan rumah sakit untuk tujuan militer.
tulis komentar anda