Negara-negara Arab Tak Mau Kerahkan Pasukan ke Gaza yang Kacau Dibombardir Israel
Minggu, 19 November 2023 - 05:29 WIB
“Biar saya perjelas. Saya tahu bahwa saya berbicara atas nama Yordania, tetapi setelah membahas masalah ini dengan banyak orang, dengan hampir semua saudara kita, tidak akan ada pasukan Arab yang pergi ke Gaza. Tidak ada. Kami tidak akan dilihat sebagai musuh,” kata Menlu Yordania tersebut, seperti dikutip RT, Minggu (19/11/2023).
Dia juga menuduh pemerintah Israel saat ini, yang dipimpin oleh Netanyahu, bertujuan untuk mengusir warga Palestina dari Gaza. Menlu Safadi juga menyebut rencana tersebut sebagai “ancaman langsung” terhadap keamanan nasional Yordania.
Diplomat top negara Arab tersebut kemudian mengatakan bahwa rencana nyata apa pun untuk pembangunan perdamaian pasca-konflik hanya dapat dilakukan setelah operasi militer Israel berakhir.
“Bagaimana orang bisa bicara tentang masa depan Gaza jika kita tidak tahu Gaza seperti apa yang akan tersisa setelah agresi ini berakhir?” tanya Safadi.
Operasi militer Israel di Gaza telah berlangsung sejak 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang. Lebih dari 200 orang lainnya, termasuk tentara dan warga sipil, serta warga negara asing, disandera.
Israel menanggapinya dengan pengeboman besar-besaran di daerah kantong Palestina tersebut, diikuti dengan operasi darat, yang telah merenggut lebih dari 11.000 nyawa warga Palestina, menurut para pejabat kesehatan Gaza.
Dia juga menuduh pemerintah Israel saat ini, yang dipimpin oleh Netanyahu, bertujuan untuk mengusir warga Palestina dari Gaza. Menlu Safadi juga menyebut rencana tersebut sebagai “ancaman langsung” terhadap keamanan nasional Yordania.
Diplomat top negara Arab tersebut kemudian mengatakan bahwa rencana nyata apa pun untuk pembangunan perdamaian pasca-konflik hanya dapat dilakukan setelah operasi militer Israel berakhir.
“Bagaimana orang bisa bicara tentang masa depan Gaza jika kita tidak tahu Gaza seperti apa yang akan tersisa setelah agresi ini berakhir?” tanya Safadi.
Operasi militer Israel di Gaza telah berlangsung sejak 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang. Lebih dari 200 orang lainnya, termasuk tentara dan warga sipil, serta warga negara asing, disandera.
Israel menanggapinya dengan pengeboman besar-besaran di daerah kantong Palestina tersebut, diikuti dengan operasi darat, yang telah merenggut lebih dari 11.000 nyawa warga Palestina, menurut para pejabat kesehatan Gaza.
(mas)
tulis komentar anda