Rahasia Kotor Ekspor Senjata Israel: Warga Palestina Jadi Kelinci Percobaan
Sabtu, 18 November 2023 - 09:07 WIB
TEL AVIV - Tentara Israel pada tanggal 22 Oktober merilils rekaman unit komando Maglan yang mengerahkan bom mortir 120 mm berpemandu presisi baru yang disebut Iron Sting melawan Hamas di Jalur Gaza.
Produsen bom yang berbasis di Haifa, Elbit Systmes, telah mempromosikan kualitas senjata itu di situsnya sejak Maret 2021 ketika bom itu diintegrasikan ke dalam militer Israel.
Benny Gantz, yang saat itu menjadi menteri pertahanan Israel dan sekarang menjadi bagian dari kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menggambarkan Iron Sting dirancang untuk menyerang sasaran dengan tepat, baik di medan terbuka maupun lingkungan perkotaan, sekaligus mengurangi kemungkinan kerusakan tambahan dan mencegah cedera pada korban non-kombatan.
Klaim ini juga disuarakan oleh Mark Regev, mantan juru bicara Netanyahu, mengenai pendekatan keseluruhan negara tersebut terhadap perang di Gaza, yang menurutnya, Israel berusaha untuk bertindak semanusiawi mungkin.
Namun, lebih dari satu bulan setelah Israel melancarkan pemboman udara ke Gaza menyusul serangan mendadak Hamas, Israel telah menewaskan sedikitnya 11.400 warga sipil Palestina, dan melukai 30.000 orang di jalur yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki. Lebih dari 4.700 anak-anak Gaza meninggal. Pejuang Hamas membunuh 1.200 orang dalam serangan tanggal 7 Oktober.
Israel diketahui sebagai salah satu produsen senjata dunia. Menurut para analis mesin "bedah" pembunuh Israel, yang diuji pada warga Palestina, mendapat peminat global.
Pada tahun 2014, sejumlah negara diketahui mencari drone yang mampu membawa roket Spike. Israel kemudian memperkenalkan drone Heron TP "Eitan," kendaraan udara tanpa awak (UAV) terbesar dan mulai digunakan pada tahun 2007. Diproduksi oleh Israel Aerospace Industries (IAI) milik negara – perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan terbesar Israel serta eksportir industri terbesar di negara tersebut – drone ini dapat terbang hingga 40 jam terus menerus dan dapat membawa empat rudal Spike.
Menurut organisasi non-pemerintah, Drone Wars UK, Eitan pertama kali digunakan selama “Operasi Cast Lead” dalam perang Gaza tahun 2008-2009 untuk menyerang warga sipil. Menurut Defense for Children International, dari 353 anak-anak yang terbunuh dan 860 terluka selama Operasi Cast Lead, 116 diantaranya meninggal akibat rudal yang diluncurkan oleh drone.
Setelah perang, IAI menyaksikan lonjakan pesanan drone varian Heron dari setidaknya 10 negara antara tahun 2008-2011. Selama periode ini, lebih dari 100 drone dibeli, disewakan, atau diakuisisi melalui skema usaha patungan.
Produsen bom yang berbasis di Haifa, Elbit Systmes, telah mempromosikan kualitas senjata itu di situsnya sejak Maret 2021 ketika bom itu diintegrasikan ke dalam militer Israel.
Benny Gantz, yang saat itu menjadi menteri pertahanan Israel dan sekarang menjadi bagian dari kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menggambarkan Iron Sting dirancang untuk menyerang sasaran dengan tepat, baik di medan terbuka maupun lingkungan perkotaan, sekaligus mengurangi kemungkinan kerusakan tambahan dan mencegah cedera pada korban non-kombatan.
Klaim ini juga disuarakan oleh Mark Regev, mantan juru bicara Netanyahu, mengenai pendekatan keseluruhan negara tersebut terhadap perang di Gaza, yang menurutnya, Israel berusaha untuk bertindak semanusiawi mungkin.
Namun, lebih dari satu bulan setelah Israel melancarkan pemboman udara ke Gaza menyusul serangan mendadak Hamas, Israel telah menewaskan sedikitnya 11.400 warga sipil Palestina, dan melukai 30.000 orang di jalur yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki. Lebih dari 4.700 anak-anak Gaza meninggal. Pejuang Hamas membunuh 1.200 orang dalam serangan tanggal 7 Oktober.
Israel diketahui sebagai salah satu produsen senjata dunia. Menurut para analis mesin "bedah" pembunuh Israel, yang diuji pada warga Palestina, mendapat peminat global.
Pada tahun 2014, sejumlah negara diketahui mencari drone yang mampu membawa roket Spike. Israel kemudian memperkenalkan drone Heron TP "Eitan," kendaraan udara tanpa awak (UAV) terbesar dan mulai digunakan pada tahun 2007. Diproduksi oleh Israel Aerospace Industries (IAI) milik negara – perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan terbesar Israel serta eksportir industri terbesar di negara tersebut – drone ini dapat terbang hingga 40 jam terus menerus dan dapat membawa empat rudal Spike.
Menurut organisasi non-pemerintah, Drone Wars UK, Eitan pertama kali digunakan selama “Operasi Cast Lead” dalam perang Gaza tahun 2008-2009 untuk menyerang warga sipil. Menurut Defense for Children International, dari 353 anak-anak yang terbunuh dan 860 terluka selama Operasi Cast Lead, 116 diantaranya meninggal akibat rudal yang diluncurkan oleh drone.
Setelah perang, IAI menyaksikan lonjakan pesanan drone varian Heron dari setidaknya 10 negara antara tahun 2008-2011. Selama periode ini, lebih dari 100 drone dibeli, disewakan, atau diakuisisi melalui skema usaha patungan.
tulis komentar anda