Hamas: Pernyataan AS Picu Israel Lakukan Pembantaian Brutal di RS Gaza
Rabu, 15 November 2023 - 07:08 WIB
Pada Senin malam, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pasukan negaranya menemukan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Hamas melakukan penyanderaan di ruang bawah tanah RS Anak al-Rantisi.
Tuduhan militer Israel tidak dapat dikonfirmasi secara independen, dan Kementerian Kesehatan Hamas mengatakan benda-benda tersebut hanya menunjukkan bahwa ruang bawah tanah digunakan oleh warga pengungsi yang melarikan diri dari pertempuran.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut mengatakan bahwa video yang dirilis militer Israel tersebut adalah “pementasan yang buruk” dan “tidak ada satu pun bukti” yang mendukung klaim tentara Israel.
“Ruang bawah tanah ini muncul dalam cetak biru asli rumah sakit sebagai tempat penyimpanan dan para pengungsi mencari perlindungan di sana,” imbuhnya.
Sekitar 240 orang disandera oleh Hamas yang menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober lalu. Serangan itu juga menewaskan sekitar 1.200 orang.
Serangan yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa inilah yang membuat Israel mendeklarasikan perang. Sejak itu, militer Zionis membombardir Gaza nyaris tanpa henti. Lebih dari 11.000 orang tewas.
Hagari tidak mengatakan berapa banyak sandera yang diyakini tentara Israel ditahan di rumah sakit di utara Jalur Gaza yang terkepung.
Namun, dalam video yang direkam di lokasi, dia melihat berbagai adegan dengan mengatakan: "Hamas menyandera di sini”.
Hagari mengatakan sepeda motor bertanda peluru yang digunakan untuk mengangkut sandera berada di ruang bawah tanah, di samping kursi dengan tali di dekat kakinya dan pakaian wanita yang dibuang.
Toilet darurat juga disebut-sebut sebagai bukti adanya sandera yang ditahan di lantai bawah.
Tuduhan militer Israel tidak dapat dikonfirmasi secara independen, dan Kementerian Kesehatan Hamas mengatakan benda-benda tersebut hanya menunjukkan bahwa ruang bawah tanah digunakan oleh warga pengungsi yang melarikan diri dari pertempuran.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut mengatakan bahwa video yang dirilis militer Israel tersebut adalah “pementasan yang buruk” dan “tidak ada satu pun bukti” yang mendukung klaim tentara Israel.
“Ruang bawah tanah ini muncul dalam cetak biru asli rumah sakit sebagai tempat penyimpanan dan para pengungsi mencari perlindungan di sana,” imbuhnya.
Sekitar 240 orang disandera oleh Hamas yang menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober lalu. Serangan itu juga menewaskan sekitar 1.200 orang.
Serangan yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa inilah yang membuat Israel mendeklarasikan perang. Sejak itu, militer Zionis membombardir Gaza nyaris tanpa henti. Lebih dari 11.000 orang tewas.
Hagari tidak mengatakan berapa banyak sandera yang diyakini tentara Israel ditahan di rumah sakit di utara Jalur Gaza yang terkepung.
Namun, dalam video yang direkam di lokasi, dia melihat berbagai adegan dengan mengatakan: "Hamas menyandera di sini”.
Hagari mengatakan sepeda motor bertanda peluru yang digunakan untuk mengangkut sandera berada di ruang bawah tanah, di samping kursi dengan tali di dekat kakinya dan pakaian wanita yang dibuang.
Toilet darurat juga disebut-sebut sebagai bukti adanya sandera yang ditahan di lantai bawah.
tulis komentar anda