Israel Bunuh Lebih dari 60 Pejuang Hizbullah Lebanon di Perbatasan
Minggu, 12 November 2023 - 19:30 WIB
TEL AVIV - Militer Israel mengklaim telah membunuh lebih dari 60 pejuang Hizbullah Lebanon di tengah eskalasi saat ini di wilayah tersebut yang disebabkan genosida rezim Zionis di Jalur Gaza.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Jonathan Conricus mengungkapkan klaim tentang jumlah pejuang Hizbullah yang mereka bunuh di perbatasan.
Hampir setiap hari terjadi baku tembak antara IDF dan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon sejak 7 Oktober 2023.
“Hizbullah terus mengambil tindakan yang sangat, sangat tipis dengan terus melancarkan serangannya ke wilayah Israel,” ungkap juru bicara tersebut memperingatkan.
Dia menambahkan militer Israel siap untuk “meningkatkan” responsnya.
Conricus juga mengeluarkan peringatan kepada pemerintah di Beirut, dengan mengatakan, “Lebanon akan kehilangan banyak hal, mungkin segalanya, dan mereka tidak akan mendapat keuntungan apa pun jika membiarkan Hizbullah memperburuk situasi dan menyeret kita semua ke dalam perang.”
Sementara itu, Hizbullah berduka atas pejuang lainnya yang tewas pada Sabtu (11/11/2023) dalam bentrokan dengan tentara Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Pernyataan dari kelompok Lebanon mengidentifikasi pejuang tersebut tetapi tidak merinci bagaimana dia dibunuh.
Jumlah korban tewas pejuang Hizbullah yang dibunuh pasukan Israel sejak 8 Oktober meningkat menjadi 71 orang, menurut pernyataan kelompok tersebut sebelumnya.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengancam Lebanon pada Sabtu jika bentrokan meningkat di sepanjang wilayah perbatasan.
Dia mengatakan warga Beirut akan mengalami nasib yang sama seperti warga Gaza jika terjadi perang habis-habisan dengan Hizbullah.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah berbicara kepada pendukungnya di Lebanon pada 3 November dan mengatakan kelompoknya akan meningkatkan tekanan militer terhadap Israel, namun tidak akan berkomitmen melakukan perang habis-habisan.
Ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan antara Israel dan Lebanon di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah, yang merupakan bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak terlibat perang skala penuh pada tahun 2006.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, termasuk menghancurkan rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah.
Sebelumnya, serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 membuat malu militer Israel.
Sebanyak 11.078 warga Palestina tewas, termasuk 4.506 anak-anak dan 3.027 perempuan, dalam genosida yang dilakukan pasukan Israel.
Jumlah korban tewas di Israel hampir 1.200, menurut angka resmi yang direvisi rezim Zionis.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Jonathan Conricus mengungkapkan klaim tentang jumlah pejuang Hizbullah yang mereka bunuh di perbatasan.
Hampir setiap hari terjadi baku tembak antara IDF dan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon sejak 7 Oktober 2023.
“Hizbullah terus mengambil tindakan yang sangat, sangat tipis dengan terus melancarkan serangannya ke wilayah Israel,” ungkap juru bicara tersebut memperingatkan.
Dia menambahkan militer Israel siap untuk “meningkatkan” responsnya.
Conricus juga mengeluarkan peringatan kepada pemerintah di Beirut, dengan mengatakan, “Lebanon akan kehilangan banyak hal, mungkin segalanya, dan mereka tidak akan mendapat keuntungan apa pun jika membiarkan Hizbullah memperburuk situasi dan menyeret kita semua ke dalam perang.”
Sementara itu, Hizbullah berduka atas pejuang lainnya yang tewas pada Sabtu (11/11/2023) dalam bentrokan dengan tentara Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Pernyataan dari kelompok Lebanon mengidentifikasi pejuang tersebut tetapi tidak merinci bagaimana dia dibunuh.
Jumlah korban tewas pejuang Hizbullah yang dibunuh pasukan Israel sejak 8 Oktober meningkat menjadi 71 orang, menurut pernyataan kelompok tersebut sebelumnya.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengancam Lebanon pada Sabtu jika bentrokan meningkat di sepanjang wilayah perbatasan.
Dia mengatakan warga Beirut akan mengalami nasib yang sama seperti warga Gaza jika terjadi perang habis-habisan dengan Hizbullah.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah berbicara kepada pendukungnya di Lebanon pada 3 November dan mengatakan kelompoknya akan meningkatkan tekanan militer terhadap Israel, namun tidak akan berkomitmen melakukan perang habis-habisan.
Ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan antara Israel dan Lebanon di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah, yang merupakan bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak terlibat perang skala penuh pada tahun 2006.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, termasuk menghancurkan rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah.
Sebelumnya, serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 membuat malu militer Israel.
Sebanyak 11.078 warga Palestina tewas, termasuk 4.506 anak-anak dan 3.027 perempuan, dalam genosida yang dilakukan pasukan Israel.
Jumlah korban tewas di Israel hampir 1.200, menurut angka resmi yang direvisi rezim Zionis.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda