Hamas Sendirian Melawan Israel di Gaza, Presiden Palestina Diultimatum Rakyatnya

Selasa, 07 November 2023 - 08:19 WIB
Presiden Otoritas Palestina diultimatum rakyatnya sendiri yang melihat Hamas berjuang sendirian melawan Israel di Gaza. Foto/REUTERS
RAMALLAH - Sebuah kelompok Palestina yang menamakan diri "Sons of Abu Jandal [Putra Abu Jandal]" mengultimatum presiden mereka, Mahmoud Abbas, untuk bersikap jelas dengan mengumumkan konfrontasi penuh terhadap Israel.

Ultimatum ini muncul pada hari Minggu ketika mereka merasa kelompok perlawanan Palestina di Gaza, Hamas, berjuang sendirian melawan militer Zionis Israel.

“Oh rakyat kami yang heroik, oh anak-anak yang tangguh dan berkorban,” bunyi pernyataan kelompok tersebut, seperti dikutip Palestine Chronicle, Selasa (7/11/2023).

Kelompok ini mengaku sebagai anggota kelompok Fatah Palestina yang tergabung dalam berbagai cabang keamanan Otoritas Palestina di Tepi Barat, wilayah yang diduduki Israel.





“Tidak ada waktu untuk banyak bicara pada saat pembantaian pendudukan (Israel) di Jalur Gaza. Tidak ada waktu untuk banyak bicara pada saat pertumpahan darah di Gaza. Tidak ada waktu untuk berkata-kata ketika anak-anak dan perempuan kami di Gaza dibunuh. Tidak ada waktu untuk berkata-kata lagi karena generasi muda kita dibunuh di Tepi Barat,” imbuh pernyataan kelompok tersebut.

Media-media Palestina membenarkan bahwa pernyataan kelompok itu berisi ultimatum 24 jam kepada Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas untuk tidak tinggal diam.

“Kami tetap bersabar terhadap kejahatan pendudukan. Kami tetap bersabar dengan kesunyian dan ketidakberdayaan kami..Dengan menjalankan perintah (resmi) sementara kami dicabik-cabik setiap hari dan setiap menit oleh gambar anak-anak dan perempuan yang dimutilasi (di Gaza)," lanjut pernyataan kelompok tersebut.

Kalimat-kalimat terakhir ultimatum itu bernada keras, yang berbunyi: “Kami mengumumkan, mulai hari ini, bahwa kepemimpinan Palestina menghadapi tanggung jawab bersejarah untuk menyatakan konfrontasi penuh terhadap kejahatan pendudukan (Israel)."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More