Polisi Bongkar Sindikat Pencucian Uang China yang Beroperasi di Australia
Jum'at, 03 November 2023 - 09:39 WIB
CANBERRA - Pihak berwenang Australia telah mengajukan tuntutan terhadap tujuh orang atas dugaan keterlibatan mereka dalam sindikat pencucian uang China yang beroperasi di negeri kanguru tersebut.
Menurut keterangan Kepolisian Federal Australia (AFP) pada akhir November lalu, sindikat ini diduga telah melakukan pencucian uang senilai lebih dari USD140 juta.
Tuduhan ini dilayangkan menyusul investigasi selama 14 bulan yang dilakukan beberapa lembaga penegak hukum Australia, yang oleh polisi disebut sebagai investigasi pencucian uang paling rumit dalam sejarah negara ini.
Mengutip dari The Epardafas.com, Jumat (3/11/2023), investigasi AFP difokuskan pada kelompok yang mengoperasikan Bursa Mata Uang Changjiang, sebuah perusahaan valuta asing dengan 12 cabang di seluruh negeri.
Bursa Mata Uang Changjiang telah memfasilitasi transaksi melebihi USD6 miliar dalam tiga tahun terakhir, dan sebagian besarnya adalah transaksi sah.
Namun demikian, otoritas Australia mengeklaim bahwa perusahaan tersebut memfasilitasi platform bagi kelompok kejahatan terorganisir untuk memindahkan dana yang diperoleh secara ilegal masuk dan keluar Australia.
Sindikat tersebut disebut-sebut menginstruksikan klien kriminalnya tentang cara memalsukan faktur, laporan bank, dan dokumen bisnis lainnya. Dana yang dicuci diyakini berasal dari aktivitas terlarang seperti penipuan dunia maya, perdagangan barang ilegal, dan kejahatan dengan kekerasan.
Otoritas Australia berpendapat bahwa Bursa Mata Uang Changjiang mendapat untung dari setiap transaksi dana terlarang, dan membebankan biaya lebih tinggi kepada kriminal dibandingkan dengan individu yang memiliki dana sah. Selain itu, perusahaan tersebut juga diduga menghindari kewajiban pajak atas pengiriman uang sah dan sumber pendapatan lainnya.
Menurut keterangan Kepolisian Federal Australia (AFP) pada akhir November lalu, sindikat ini diduga telah melakukan pencucian uang senilai lebih dari USD140 juta.
Tuduhan ini dilayangkan menyusul investigasi selama 14 bulan yang dilakukan beberapa lembaga penegak hukum Australia, yang oleh polisi disebut sebagai investigasi pencucian uang paling rumit dalam sejarah negara ini.
Mengutip dari The Epardafas.com, Jumat (3/11/2023), investigasi AFP difokuskan pada kelompok yang mengoperasikan Bursa Mata Uang Changjiang, sebuah perusahaan valuta asing dengan 12 cabang di seluruh negeri.
Bursa Mata Uang Changjiang telah memfasilitasi transaksi melebihi USD6 miliar dalam tiga tahun terakhir, dan sebagian besarnya adalah transaksi sah.
Namun demikian, otoritas Australia mengeklaim bahwa perusahaan tersebut memfasilitasi platform bagi kelompok kejahatan terorganisir untuk memindahkan dana yang diperoleh secara ilegal masuk dan keluar Australia.
Sindikat tersebut disebut-sebut menginstruksikan klien kriminalnya tentang cara memalsukan faktur, laporan bank, dan dokumen bisnis lainnya. Dana yang dicuci diyakini berasal dari aktivitas terlarang seperti penipuan dunia maya, perdagangan barang ilegal, dan kejahatan dengan kekerasan.
Otoritas Australia berpendapat bahwa Bursa Mata Uang Changjiang mendapat untung dari setiap transaksi dana terlarang, dan membebankan biaya lebih tinggi kepada kriminal dibandingkan dengan individu yang memiliki dana sah. Selain itu, perusahaan tersebut juga diduga menghindari kewajiban pajak atas pengiriman uang sah dan sumber pendapatan lainnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda