Kekacauan dan Ketakutan Pecah Saat Warga Asing Coba Tinggalkan Gaza Melalui Rafah
Kamis, 02 November 2023 - 09:13 WIB
Situasi yang dialaminya merupakan simbol dari tantangan yang terus ada dalam mengeluarkan orang-orang dari Gaza dari pemboman Israel terhadap jalur tersebut setelah serangan Hamas terhadap Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.
“Saya kira mereka tidak tahu (penyeberangan) terbuka,” kata Abukhousa, mengacu pada keluarganya seperti disitir dari kantor berita yang berbasis di Qatar itu, Kamis (2/11/2023).
Keluarganya telah menempuh perjalanan empat kali dalam beberapa minggu terakhir, saat mereka berlindung sekitar 20 menit berkendara, di kamp pengungsi Bureij yang terletak di Jalur Gaza tengah.
Namun mereka tetap pergi karena menyadari bahwa perbatasan masih tertutup karena situasi di perbatasan terlalu berbahaya bagi mereka untuk tinggal.
Sementara itu, Kedutaan Besar Australia mengatakan kepada Abukhousa bahwa mereka tidak bisa berbuat banyak untuk membantu keluarganya.
Di kota Khan Younis di Gaza selatan, Nadia Eldin berbagi keputusasaan yang sama dengan Abukhousa.
Eldin sendiri bukanlah warga negara ganda atau warga negara asing. Namun putrinya, Lama, adalah warga negara Bulgaria, lahir di negara Eropa ketika keluarga Eldin tinggal di sana sekitar 15 tahun yang lalu.
"Meskipun Lama ada dalam daftar Otoritas Perbatasan dan Penyeberangan Gaza, dia tidak menerima panggilan yang menyuruhnya pergi ke perbatasan Rafah," kata ibunya.
“Saya kira mereka tidak tahu (penyeberangan) terbuka,” kata Abukhousa, mengacu pada keluarganya seperti disitir dari kantor berita yang berbasis di Qatar itu, Kamis (2/11/2023).
Keluarganya telah menempuh perjalanan empat kali dalam beberapa minggu terakhir, saat mereka berlindung sekitar 20 menit berkendara, di kamp pengungsi Bureij yang terletak di Jalur Gaza tengah.
Namun mereka tetap pergi karena menyadari bahwa perbatasan masih tertutup karena situasi di perbatasan terlalu berbahaya bagi mereka untuk tinggal.
Sementara itu, Kedutaan Besar Australia mengatakan kepada Abukhousa bahwa mereka tidak bisa berbuat banyak untuk membantu keluarganya.
Tidak Ada Tempat Aman, Bom di Mana-mana
Di kota Khan Younis di Gaza selatan, Nadia Eldin berbagi keputusasaan yang sama dengan Abukhousa.
Eldin sendiri bukanlah warga negara ganda atau warga negara asing. Namun putrinya, Lama, adalah warga negara Bulgaria, lahir di negara Eropa ketika keluarga Eldin tinggal di sana sekitar 15 tahun yang lalu.
"Meskipun Lama ada dalam daftar Otoritas Perbatasan dan Penyeberangan Gaza, dia tidak menerima panggilan yang menyuruhnya pergi ke perbatasan Rafah," kata ibunya.
tulis komentar anda