6 Fakta Otoritas Palestina, dari Boneka Israel dan Musuh Bebuyutan Hamas
Kamis, 02 November 2023 - 04:04 WIB
Foto/Reuters
Meskipun PA mempekerjakan dan membayar gaji puluhan ribu pegawai negeri sipil yang semakin berkurang, PA tidak mendapatkan dukungan dari mereka. Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina pada bulan Maret, 63 persen responden di Tepi Barat dan Gaza memandang Otoritas Palestina sebagai beban bagi rakyat Palestina.
Banyak yang kini memandang pemerintahan Abbas sebagai pemerintahan yang otoriter, didukung oleh negara-negara seperti Uni Eropa dan negara-negara donor lainnya yang telah mengeluarkan miliaran dolar untuk menjaga agar kapalnya yang tenggelam tetap bertahan. Pemerintahannya dipandang sangat korup – para petinggi Otoritas Palestina menikmati status dan gaya hidup VIP, dengan hak istimewa perjalanan yang tidak diberikan kepada masyarakat lainnya.
Reputasinya merosot ke titik terendah baru ketika Abbas membatalkan pemilu pada tahun 2021, karena khawatir Fatah akan dikalahkan dalam pemilu tersebut. Protes meletus setelah Nizar Banat, seorang kandidat independen, ditangkap, dan kemudian meninggal dalam tahanan polisi.
Meskipun PA mempekerjakan dan membayar gaji puluhan ribu pegawai negeri sipil yang semakin berkurang, PA tidak mendapatkan dukungan dari mereka. Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina pada bulan Maret, 63 persen responden di Tepi Barat dan Gaza memandang Otoritas Palestina sebagai beban bagi rakyat Palestina.
Banyak yang kini memandang pemerintahan Abbas sebagai pemerintahan yang otoriter, didukung oleh negara-negara seperti Uni Eropa dan negara-negara donor lainnya yang telah mengeluarkan miliaran dolar untuk menjaga agar kapalnya yang tenggelam tetap bertahan. Pemerintahannya dipandang sangat korup – para petinggi Otoritas Palestina menikmati status dan gaya hidup VIP, dengan hak istimewa perjalanan yang tidak diberikan kepada masyarakat lainnya.
Reputasinya merosot ke titik terendah baru ketika Abbas membatalkan pemilu pada tahun 2021, karena khawatir Fatah akan dikalahkan dalam pemilu tersebut. Protes meletus setelah Nizar Banat, seorang kandidat independen, ditangkap, dan kemudian meninggal dalam tahanan polisi.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda