Netanyahu Bawa-bawa Agama dalam Perang Melawan Hamas
Rabu, 01 November 2023 - 16:12 WIB
“Saya menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan dan menulis tentang senjata nuklir,” katanya.
“Orang-orang seperti [mantan Menteri Luar Negeri AS] Mike Pompeo, yang merupakan orang Kristen yang dilahirkan kembali, tidak peduli untuk mempercepat akhir zaman. Mereka tidak takut.”
Dalam pidatonya pada hari Sabtu, Netanyahu mengatakan tentara Israel yang memerangi Hamas bergabung dengan rangkaian pahlawan Yahudi.
Menggambarkan sejarah yang “dimulai 3000 tahun yang lalu”, dia membandingkan para pejuang masa kini dengan Joshua ben Nun, yang menggantikan Musa dalam memimpin bangsa Israel, serta dengan “pahlawan tahun 1948, Perang Enam Hari tahun 1967, dan Perang Yom Kippur Oktober 1973".
“Tentara heroik kami memiliki satu tujuan utama—untuk sepenuhnya menghancurkan musuh yang mematikan dan memastikan keberadaan kami di tanah kami,” katanya.
“Kami selalu mengatakan ‘tidak akan lagi’. 'Tidak akan pernah lagi' adalah sekarang," lanjut Netanyahu.
Menurut Chabad.org, dalam Alkitab, bangsa Amalek adalah bangsa pertama yang menyerang orang Yahudi setelah eksodus dari Mesir, dan mereka dipandang sebagai musuh utama orang Yahudi.
Tradisi Yahudi berisi perintah atau mitzvot yang berasal dari Alkitab Ibrani untuk “melenyapkan bangsa Amalek” dan “jangan pernah melupakan perbuatan jahat yang dilakukan orang Amalek”—mengacu pada Ulangan.
Middle East Monitor (MEMO) organisasi nirlaba pro-Palestina yang berbasis di London mengeklaim: "Netanyahu telah [menyatakan] perang suci melawan Gaza, dengan mengutip Alkitab”.
“Orang-orang seperti [mantan Menteri Luar Negeri AS] Mike Pompeo, yang merupakan orang Kristen yang dilahirkan kembali, tidak peduli untuk mempercepat akhir zaman. Mereka tidak takut.”
Siapakah Bangsa Amalek?
Dalam pidatonya pada hari Sabtu, Netanyahu mengatakan tentara Israel yang memerangi Hamas bergabung dengan rangkaian pahlawan Yahudi.
Menggambarkan sejarah yang “dimulai 3000 tahun yang lalu”, dia membandingkan para pejuang masa kini dengan Joshua ben Nun, yang menggantikan Musa dalam memimpin bangsa Israel, serta dengan “pahlawan tahun 1948, Perang Enam Hari tahun 1967, dan Perang Yom Kippur Oktober 1973".
“Tentara heroik kami memiliki satu tujuan utama—untuk sepenuhnya menghancurkan musuh yang mematikan dan memastikan keberadaan kami di tanah kami,” katanya.
“Kami selalu mengatakan ‘tidak akan lagi’. 'Tidak akan pernah lagi' adalah sekarang," lanjut Netanyahu.
Menurut Chabad.org, dalam Alkitab, bangsa Amalek adalah bangsa pertama yang menyerang orang Yahudi setelah eksodus dari Mesir, dan mereka dipandang sebagai musuh utama orang Yahudi.
Tradisi Yahudi berisi perintah atau mitzvot yang berasal dari Alkitab Ibrani untuk “melenyapkan bangsa Amalek” dan “jangan pernah melupakan perbuatan jahat yang dilakukan orang Amalek”—mengacu pada Ulangan.
Middle East Monitor (MEMO) organisasi nirlaba pro-Palestina yang berbasis di London mengeklaim: "Netanyahu telah [menyatakan] perang suci melawan Gaza, dengan mengutip Alkitab”.
tulis komentar anda