Konflik Geopolitik Meningkat, India Berpotensi Gantikan China sebagai Pusat Manufaktur

Rabu, 01 November 2023 - 14:35 WIB
India berpotensi besar menggantikan China sebagai pusat manufaktur. Foto/REUTERS
BEIJING - Setelah pandemi Covid-19 dan di tengah meningkatnya konflik geopolitik, perkembangan India sebagai Pusat Manufaktur Global telah memperoleh momentum besar.

Dipicu oleh kombinasi inisiatif strategis yang dilakukan pemerintah dan faktor-faktor kondusif seperti angkatan kerja yang berlimpah dan ide-ide inovatif dari populasi muda yang terus bertambah, negara ini memposisikan dirinya sebagai alternatif tangguh dibandingkan tetangganya di sebelah timur, China.

Pemerintah India telah lama berkomitmen menciptakan lingkungan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan serta menarik sejumlah besar investasi asing. Upaya untuk semakin meningkatkan kemudahan usaha juga semakin intensif dalam beberapa tahun terakhir.

Mengutip dari Asian Lite, Rabu (1/11/2023), salah satu indikator paling menarik mengenai potensi India terletak pada ketahanan ekonominya yang kuat.





Di era pascapandemi, India telah menunjukkan pertumbuhan yang konsisten, melampaui 7 persen per tahun dalam dua tahun keuangan terakhir 2021-22 dan 2022-23 dan antisipasi terhadap tahun keuangan saat ini juga tinggi.

Target ambisius pemerintah India untuk menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga pada 2027-2028 telah menarik perhatian luas, dan para ahli semakin optimistis mengenai kelayakannya.

Baru-baru ini, pada Oktober 2023, menurut S&P Global, India siap menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia pada 2030—melampaui kekuatan ekonomi seperti Jerman dan Jepang.

Proyeksi menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto nominal India—yang saat ini berjumlah 3,5 triliun dolar AS—akan melonjak hingga mencapai 7,3 triliun dolar AS pada 2030, bahkan melampaui perekonomian Jepang, dan memperkuat posisi India sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di kawasan Asia-Pasifik.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More