Erdogan Salahkan Barat atas Kekejaman Israel di Gaza: Anda Inginkan Perang Salib?
Minggu, 29 Oktober 2023 - 15:36 WIB
ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyalahkan Barat atas serangan kejam Israel yang nyaris tanpa henti di Gaza, Palestina. Dia menuduh Barat ingin menciptakan Perang Salib yang lain.
Itu disampaikan dalam demo besar “Great Palestine Meeting” di Istanbul pada Sabtu.
“Israel, kami juga akan menyatakan Anda sebagai penjahat perang kepada dunia, kami sedang mempersiapkannya, dan kami akan memperkenalkan Israel kepada dunia sebagai penjahat perang,” katanya dalam pidato di hadapan ribuan demonstran.
Erdogan menekankan bahwa dunia Barat memobilisasi politisi dan media untuk melegitimasi pembantaian orang-orang tak bersalah di Gaza.
“Israel adalah penjajah,” katanya. ”Barat berutang kepada Anda, namun Turki tidak berutang kepada Anda.”
Dia mengatakan mereka yang menitikkan air mata buaya untuk warga sipil yang tewas dalam perang Ukraina-Rusia diam-diam menyaksikan kematian ribuan anak tak berdosa di Gaza.
“Saya bertanya kepada Barat, apakah Anda ingin menciptakan suasana Perang Salib yang lain?” tanya Erdogan, seperti dikutip Anadolu, Minggu (29/10/2023).
”Penyebab utama di balik pembantaian yang terjadi di Gaza adalah pihak Barat.”
“Tentu saja, setiap negara berhak membela diri, tapi di mana keadilannya? Tidak ada pertahanan selain pembantaian terbuka dan keji yang terjadi di Gaza," ujarnya.
Menurutnya, semua orang tahu bahwa Israel adalah pion di kawasan yang akan dikorbankan ketika saatnya tiba.
“Saya bilang di Davos, Anda tahu cara membunuh. Mereka tahu betul cara membunuh," kata Erdogan.
Erdogan mengatakan dia memberi hormat pada “tekad rakyat Gaza” untuk tidak meninggalkan rumah dan kota mereka dalam menghadapi pengeboman yang dilakukan oleh penindas.
Israel telah membombardir Gaza sejak 7 Oktober ketika kelompok perlawanan Palestina: Hamas, melakukan serangan lintas batas ke Israel, menewaskan lebih dari 1.400 orang, dan menyandera banyak orang.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan serangan Israel kini telah menewaskan lebih dari 7.700 orang, sebagian besar warga sipil dan banyak dari mereka adalah anak-anak.
Mengingat suara Majelis Umum PBB yang mendukung resolusi yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan” di Gaza, Erdogan berkata: “Israel, Anda ditakdirkan untuk dibiarkan sendirian.”
Majelis Umum PBB hari Jumat menyetujui resolusi yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan yang tahan lama dan berkelanjutan” di Gaza.
Resolusi tersebut, yang diajukan oleh hampir 50 negara, termasuk Türki, Palestina, Mesir, Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA), disetujui dengan suara 120-14 dan 45 negara abstain.
Diadopsi pada pertemuan Sesi Khusus Darurat ke-10 mengenai situasi di Wilayah Pendudukan di Palestina, rancangan resolusi tersebut mengungkapkan “keprihatinan besar” terhadap “eskalasi kekerasan terkini.”
Erdogan mengatakan Türki tidak memaafkan serangan yang menargetkan warga sipil di Israel. ”Kami sedih atas setiap warga sipil dengan cara apa pun, namun Israel tidak peduli,” ujarnya.
Itu disampaikan dalam demo besar “Great Palestine Meeting” di Istanbul pada Sabtu.
“Israel, kami juga akan menyatakan Anda sebagai penjahat perang kepada dunia, kami sedang mempersiapkannya, dan kami akan memperkenalkan Israel kepada dunia sebagai penjahat perang,” katanya dalam pidato di hadapan ribuan demonstran.
Erdogan menekankan bahwa dunia Barat memobilisasi politisi dan media untuk melegitimasi pembantaian orang-orang tak bersalah di Gaza.
“Israel adalah penjajah,” katanya. ”Barat berutang kepada Anda, namun Turki tidak berutang kepada Anda.”
Dia mengatakan mereka yang menitikkan air mata buaya untuk warga sipil yang tewas dalam perang Ukraina-Rusia diam-diam menyaksikan kematian ribuan anak tak berdosa di Gaza.
“Saya bertanya kepada Barat, apakah Anda ingin menciptakan suasana Perang Salib yang lain?” tanya Erdogan, seperti dikutip Anadolu, Minggu (29/10/2023).
”Penyebab utama di balik pembantaian yang terjadi di Gaza adalah pihak Barat.”
“Tentu saja, setiap negara berhak membela diri, tapi di mana keadilannya? Tidak ada pertahanan selain pembantaian terbuka dan keji yang terjadi di Gaza," ujarnya.
Menurutnya, semua orang tahu bahwa Israel adalah pion di kawasan yang akan dikorbankan ketika saatnya tiba.
“Saya bilang di Davos, Anda tahu cara membunuh. Mereka tahu betul cara membunuh," kata Erdogan.
Erdogan mengatakan dia memberi hormat pada “tekad rakyat Gaza” untuk tidak meninggalkan rumah dan kota mereka dalam menghadapi pengeboman yang dilakukan oleh penindas.
Israel telah membombardir Gaza sejak 7 Oktober ketika kelompok perlawanan Palestina: Hamas, melakukan serangan lintas batas ke Israel, menewaskan lebih dari 1.400 orang, dan menyandera banyak orang.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan serangan Israel kini telah menewaskan lebih dari 7.700 orang, sebagian besar warga sipil dan banyak dari mereka adalah anak-anak.
Mengingat suara Majelis Umum PBB yang mendukung resolusi yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan” di Gaza, Erdogan berkata: “Israel, Anda ditakdirkan untuk dibiarkan sendirian.”
Majelis Umum PBB hari Jumat menyetujui resolusi yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan yang tahan lama dan berkelanjutan” di Gaza.
Resolusi tersebut, yang diajukan oleh hampir 50 negara, termasuk Türki, Palestina, Mesir, Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA), disetujui dengan suara 120-14 dan 45 negara abstain.
Diadopsi pada pertemuan Sesi Khusus Darurat ke-10 mengenai situasi di Wilayah Pendudukan di Palestina, rancangan resolusi tersebut mengungkapkan “keprihatinan besar” terhadap “eskalasi kekerasan terkini.”
Erdogan mengatakan Türki tidak memaafkan serangan yang menargetkan warga sipil di Israel. ”Kami sedih atas setiap warga sipil dengan cara apa pun, namun Israel tidak peduli,” ujarnya.
(mas)
tulis komentar anda