Israel Sangkal Tolak Sandera Dibebaskan, Sebut Propaganda Hamas
Minggu, 22 Oktober 2023 - 06:30 WIB
TEL AVIV - Israel menolak klaim Hamas jika mereka menolak sandera dibebaskan atas dasar kemanusiaan, menyebutnya sebagai propaganda kelompok bersenjata itu.
Sebelumnya juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Ubaida, mengatakan pihaknya memberi tahu Qatar tentang niat kelompok tersebut untuk membebaskan dua orang tambahan tersebut pada hari Jumat, hari yang sama ketika mereka membebaskan warga Amerika Judith Tai Ranaan dan putrinya Natalie.
Dalam pernyataan selanjutnya, Abu Ubaida mengatakan Hamas siap membebaskan kedua orang tersebut pada hari Minggu menggunakan prosedur yang sama seperti yang dilakukan dalam pembebasan Judith dan Natalie.
Namun dikatakan Israel menolak menerima mereka.
Dalam pernyataan singkatnya, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan: "Kami tidak akan merujuk pada propaganda palsu Hamas."
"Kami akan terus bertindak dengan segala cara untuk mengembalikan semua orang yang diculik dan hilang ke rumah mereka," pernyataan itu menambahkan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/10/2023).
Kelompok Palestina menangkap sekitar 210 orang dalam serangan mematikan di Israel selatan pada 7 Oktober. Qatar, yang membantu memediasi pembebasan hari Jumat, belum memberikan komentar.
Sebelumnya juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Ubaida, mengatakan pihaknya memberi tahu Qatar tentang niat kelompok tersebut untuk membebaskan dua orang tambahan tersebut pada hari Jumat, hari yang sama ketika mereka membebaskan warga Amerika Judith Tai Ranaan dan putrinya Natalie.
Dalam pernyataan selanjutnya, Abu Ubaida mengatakan Hamas siap membebaskan kedua orang tersebut pada hari Minggu menggunakan prosedur yang sama seperti yang dilakukan dalam pembebasan Judith dan Natalie.
Namun dikatakan Israel menolak menerima mereka.
Dalam pernyataan singkatnya, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan: "Kami tidak akan merujuk pada propaganda palsu Hamas."
"Kami akan terus bertindak dengan segala cara untuk mengembalikan semua orang yang diculik dan hilang ke rumah mereka," pernyataan itu menambahkan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/10/2023).
Kelompok Palestina menangkap sekitar 210 orang dalam serangan mematikan di Israel selatan pada 7 Oktober. Qatar, yang membantu memediasi pembebasan hari Jumat, belum memberikan komentar.
(ian)
tulis komentar anda