Profil Sekjen PBB Antonio Guterres
Sabtu, 21 Oktober 2023 - 13:09 WIB
JAKARTA - Antonio Guterres merupakan seorang politikus dan diplomat asal Portugal yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris-Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia adalah orang ke-9 yang memegang jabatan tersebut sejak 1 Januari 2017.
Sebelum menduduki posisi penting di PBB, Antonio juga sudah berpengalaman dalam memegang jabatan strategis lainnya. Hal itu diketahui melalui riwayat pendidikan dan karier yang dimilikinya.
Antonio Guterres memulai karir politiknya pada tahun 1976, ketika ia terpilih sebagai anggota parlemen Portugal. Ia menjabat sebagai ketua komite parlemen untuk ekonomi, keuangan, dan perencanaan, serta komite parlemen untuk administrasi teritorial, munisipalitas, dan lingkungan.
Sementara itu, Antonio mulai aktif di tingkat Internasional mulai tahun 1981 hingga 1983 dengan menjadi anggota Majelis Parlemen Dewan Eropa di mana ia mengetuai Komite Demografi, Migrasi dan pengungsian.
Selama bertahun-tahun, ia juga terlibat dalam Sosialis Internasional, sebuah organisasi global partai-partai sosial demokrat. Ia menjadi wakil presiden organisasi tersebut dari tahun 1992 hingga 1999, dan kemudian menjadi presiden dari tahun 1999 hingga 2005.
Dikutip dari laman resmi un.org, Antonio Guterres mencapai puncak karir politiknya ketika ia menjadi perdana menteri Portugal dari tahun 1995 hingga 2002. Selama masa jabatannya, ia berperan penting dalam upaya internasional untuk menyelesaikan krisis di Timor Leste.
Ia juga menjadi presiden Dewan Eropa pada awal tahun 2000, dan memimpin pengesahan Agenda Lisboa untuk pertumbuhan dan lapangan kerja, serta menjadi ko-pemimpin pertemuan puncak pertama antara Uni Eropa dan Afrika.
Antonio Guterres meninggalkan jabatan perdana menterinya pada tahun 2002, setelah partainya mengalami kekalahan dalam pemilihan umum. Ia kemudian menjadi anggota Dewan Negara Portugal dari tahun 1991 hingga 2002.
Setelah itu, Antonio mulai menjajal karirnya di bidang kemanusiaan ketika ia ditunjuk sebagai Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) pada tahun 2005. Ia memimpin salah satu organisasi kemanusiaan terbesar di dunia selama beberapa krisis pengungsian terparah dalam beberapa dekade.
Antonio Guterres mengakhiri masa jabatannya sebagai Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi pada akhir tahun 2015. Pada tahun yang sama, ia mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB.
Ia menghadapi persaingan sengit dari sembilan kandidat lainnya. Namun, setelah enam putaran pemungutan suara oleh Dewan Keamanan PBB, ia berhasil mendapatkan dukungan bulat dari kelima anggota tetap dewan tersebut.
Antonio Guterres resmi menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBB pada tanggal 1 Januari 2017. Sejak saat itu, ia telah berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan negara-negara anggota PBB, terutama dengan kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Sebelum menduduki posisi penting di PBB, Antonio juga sudah berpengalaman dalam memegang jabatan strategis lainnya. Hal itu diketahui melalui riwayat pendidikan dan karier yang dimilikinya.
Profil Antonio Guterres
Antonio Guterres memulai karir politiknya pada tahun 1976, ketika ia terpilih sebagai anggota parlemen Portugal. Ia menjabat sebagai ketua komite parlemen untuk ekonomi, keuangan, dan perencanaan, serta komite parlemen untuk administrasi teritorial, munisipalitas, dan lingkungan.
Sementara itu, Antonio mulai aktif di tingkat Internasional mulai tahun 1981 hingga 1983 dengan menjadi anggota Majelis Parlemen Dewan Eropa di mana ia mengetuai Komite Demografi, Migrasi dan pengungsian.
Selama bertahun-tahun, ia juga terlibat dalam Sosialis Internasional, sebuah organisasi global partai-partai sosial demokrat. Ia menjadi wakil presiden organisasi tersebut dari tahun 1992 hingga 1999, dan kemudian menjadi presiden dari tahun 1999 hingga 2005.
Dikutip dari laman resmi un.org, Antonio Guterres mencapai puncak karir politiknya ketika ia menjadi perdana menteri Portugal dari tahun 1995 hingga 2002. Selama masa jabatannya, ia berperan penting dalam upaya internasional untuk menyelesaikan krisis di Timor Leste.
Ia juga menjadi presiden Dewan Eropa pada awal tahun 2000, dan memimpin pengesahan Agenda Lisboa untuk pertumbuhan dan lapangan kerja, serta menjadi ko-pemimpin pertemuan puncak pertama antara Uni Eropa dan Afrika.
Antonio Guterres meninggalkan jabatan perdana menterinya pada tahun 2002, setelah partainya mengalami kekalahan dalam pemilihan umum. Ia kemudian menjadi anggota Dewan Negara Portugal dari tahun 1991 hingga 2002.
Setelah itu, Antonio mulai menjajal karirnya di bidang kemanusiaan ketika ia ditunjuk sebagai Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) pada tahun 2005. Ia memimpin salah satu organisasi kemanusiaan terbesar di dunia selama beberapa krisis pengungsian terparah dalam beberapa dekade.
Antonio Guterres mengakhiri masa jabatannya sebagai Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi pada akhir tahun 2015. Pada tahun yang sama, ia mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB.
Ia menghadapi persaingan sengit dari sembilan kandidat lainnya. Namun, setelah enam putaran pemungutan suara oleh Dewan Keamanan PBB, ia berhasil mendapatkan dukungan bulat dari kelima anggota tetap dewan tersebut.
Antonio Guterres resmi menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBB pada tanggal 1 Januari 2017. Sejak saat itu, ia telah berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan negara-negara anggota PBB, terutama dengan kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
(ian)
tulis komentar anda