Putin Kunjungi China dengan Bawa Koper Nuklir, Ini Penampakannya
Kamis, 19 Oktober 2023 - 08:41 WIB
Penampakan Cheget Putin ini terjadi satu hari setelah anggota majelis rendah Parlemen Rusia dengan suara bulat memutuskan untuk mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif yang dilakukan Moskow.
Perjanjian tersebut, yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1996, melarang ledakan nuklir apa pun selama pengujian senjata atau di mana pun di dunia.
Kremlin sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan melanjutkan uji coba senjata nuklir kecuali Amerika Serikat melakukannya terlebih dahulu.
Washington, tidak seperti Moskow, tidak meratifikasi Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif namun tetap mematuhi perjanjian tersebut.
Ketegangan meningkat antara AS dan Rusia sejak dimulainya perang di Ukraina tahun lalu, dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa Putin akan menggunakan senjata nuklirnya—yang terbesar di dunia—untuk membantu invasi besar-besarannya.
Pekan lalu, Putin mengatakan bahwa dia akan mengandalkan senjata nuklir hanya sebagai tindakan pembalasan jika negara lain melancarkan serangan nuklir terlebih dahulu atau jika wilayah Rusia terancam.
Pada hari Selasa, Ketua Duma Vyacheslav Volodin mengatakan bahwa Moskow menarik diri dari perjanjian larangan uji coba nuklir karena “sikap tidak bertanggung jawab” AS terhadap keamanan global, dan mencatat bahwa Washington belum meratifikasi perjanjian tersebut.
“Demi kepentingan menjamin keamanan negara kami, kami menarik ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif,” kata Volodin di saluran Telegramnya.
“Federasi Rusia akan melakukan segalanya untuk melindungi warganya dan menjaga keseimbangan strategis global,” imbuh Volodin.
“Selama 23 tahun, kami telah menunggu AS meratifikasi perjanjian ini.”
Perjanjian tersebut, yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1996, melarang ledakan nuklir apa pun selama pengujian senjata atau di mana pun di dunia.
Kremlin sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan melanjutkan uji coba senjata nuklir kecuali Amerika Serikat melakukannya terlebih dahulu.
Washington, tidak seperti Moskow, tidak meratifikasi Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif namun tetap mematuhi perjanjian tersebut.
Ketegangan meningkat antara AS dan Rusia sejak dimulainya perang di Ukraina tahun lalu, dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa Putin akan menggunakan senjata nuklirnya—yang terbesar di dunia—untuk membantu invasi besar-besarannya.
Pekan lalu, Putin mengatakan bahwa dia akan mengandalkan senjata nuklir hanya sebagai tindakan pembalasan jika negara lain melancarkan serangan nuklir terlebih dahulu atau jika wilayah Rusia terancam.
Pada hari Selasa, Ketua Duma Vyacheslav Volodin mengatakan bahwa Moskow menarik diri dari perjanjian larangan uji coba nuklir karena “sikap tidak bertanggung jawab” AS terhadap keamanan global, dan mencatat bahwa Washington belum meratifikasi perjanjian tersebut.
“Demi kepentingan menjamin keamanan negara kami, kami menarik ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif,” kata Volodin di saluran Telegramnya.
“Federasi Rusia akan melakukan segalanya untuk melindungi warganya dan menjaga keseimbangan strategis global,” imbuh Volodin.
“Selama 23 tahun, kami telah menunggu AS meratifikasi perjanjian ini.”
tulis komentar anda