Putin Kunjungi China dengan Bawa Koper Nuklir, Ini Penampakannya
Kamis, 19 Oktober 2023 - 08:41 WIB
BEIJING - Presiden Rusia Vladimir Putin telah tiba di Beijing pada Rabu (18/10/2023) dalam kunjungannya ke China. Dia dikawal beberapa ajudan yang menenteng koper komando serangan nuklir yang dikenal sebagai Cheget.
Menurut video dan beberapa foto yang dirilis sejumlah media, setelah pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping, Putin terlihat berjalan menuju pertemuan lain yang dikelilingi oleh petugas keamanan dan diikuti oleh dua perwira Angkatan Laut Rusia berseragam, masing-masing membawa Cheget.
Kantor berita milik negara Rusia; RIA Novosti, pertama kali mengunggah rekaman video Putin di akun Telegramnya untuk jurnalis Kremlin. "Ada koper-koper tertentu yang tanpanya perjalanan Putin tidak lengkap," bunyi keterangan video yang diunggah.
Cheget, yang namanya diambil dari sebuah gunung di wilayah Kaukasus Rusia, secara tradisional dibawa oleh perwira Angkatan Laut dan selalu bersama Putin.
Seperti halnya Cheget, Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga selalu ditemani koper komando serangan nuklir ke mana saja dia pergi.
Foto/Sky News
Tidak banyak yang diketahui tentang koper nuklir Putin, namun Newsweek sebelumnya melaporkan bahwa Cheget tidak berisi tombol peluncuran nuklir. Sebaliknya, mereka mengirimkan perintah peluncuran ke komando militer pusat staf umum Rusia.
Penampakan Cheget Putin ini terjadi satu hari setelah anggota majelis rendah Parlemen Rusia dengan suara bulat memutuskan untuk mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif yang dilakukan Moskow.
Perjanjian tersebut, yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1996, melarang ledakan nuklir apa pun selama pengujian senjata atau di mana pun di dunia.
Kremlin sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan melanjutkan uji coba senjata nuklir kecuali Amerika Serikat melakukannya terlebih dahulu.
Washington, tidak seperti Moskow, tidak meratifikasi Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif namun tetap mematuhi perjanjian tersebut.
Ketegangan meningkat antara AS dan Rusia sejak dimulainya perang di Ukraina tahun lalu, dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa Putin akan menggunakan senjata nuklirnya—yang terbesar di dunia—untuk membantu invasi besar-besarannya.
Pekan lalu, Putin mengatakan bahwa dia akan mengandalkan senjata nuklir hanya sebagai tindakan pembalasan jika negara lain melancarkan serangan nuklir terlebih dahulu atau jika wilayah Rusia terancam.
Pada hari Selasa, Ketua Duma Vyacheslav Volodin mengatakan bahwa Moskow menarik diri dari perjanjian larangan uji coba nuklir karena “sikap tidak bertanggung jawab” AS terhadap keamanan global, dan mencatat bahwa Washington belum meratifikasi perjanjian tersebut.
“Demi kepentingan menjamin keamanan negara kami, kami menarik ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif,” kata Volodin di saluran Telegramnya.
“Federasi Rusia akan melakukan segalanya untuk melindungi warganya dan menjaga keseimbangan strategis global,” imbuh Volodin.
“Selama 23 tahun, kami telah menunggu AS meratifikasi perjanjian ini.”
Menurut video dan beberapa foto yang dirilis sejumlah media, setelah pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping, Putin terlihat berjalan menuju pertemuan lain yang dikelilingi oleh petugas keamanan dan diikuti oleh dua perwira Angkatan Laut Rusia berseragam, masing-masing membawa Cheget.
Kantor berita milik negara Rusia; RIA Novosti, pertama kali mengunggah rekaman video Putin di akun Telegramnya untuk jurnalis Kremlin. "Ada koper-koper tertentu yang tanpanya perjalanan Putin tidak lengkap," bunyi keterangan video yang diunggah.
Cheget, yang namanya diambil dari sebuah gunung di wilayah Kaukasus Rusia, secara tradisional dibawa oleh perwira Angkatan Laut dan selalu bersama Putin.
Seperti halnya Cheget, Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga selalu ditemani koper komando serangan nuklir ke mana saja dia pergi.
Foto/Sky News
Tidak banyak yang diketahui tentang koper nuklir Putin, namun Newsweek sebelumnya melaporkan bahwa Cheget tidak berisi tombol peluncuran nuklir. Sebaliknya, mereka mengirimkan perintah peluncuran ke komando militer pusat staf umum Rusia.
Penampakan Cheget Putin ini terjadi satu hari setelah anggota majelis rendah Parlemen Rusia dengan suara bulat memutuskan untuk mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif yang dilakukan Moskow.
Perjanjian tersebut, yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1996, melarang ledakan nuklir apa pun selama pengujian senjata atau di mana pun di dunia.
Kremlin sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan melanjutkan uji coba senjata nuklir kecuali Amerika Serikat melakukannya terlebih dahulu.
Washington, tidak seperti Moskow, tidak meratifikasi Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif namun tetap mematuhi perjanjian tersebut.
Ketegangan meningkat antara AS dan Rusia sejak dimulainya perang di Ukraina tahun lalu, dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa Putin akan menggunakan senjata nuklirnya—yang terbesar di dunia—untuk membantu invasi besar-besarannya.
Pekan lalu, Putin mengatakan bahwa dia akan mengandalkan senjata nuklir hanya sebagai tindakan pembalasan jika negara lain melancarkan serangan nuklir terlebih dahulu atau jika wilayah Rusia terancam.
Pada hari Selasa, Ketua Duma Vyacheslav Volodin mengatakan bahwa Moskow menarik diri dari perjanjian larangan uji coba nuklir karena “sikap tidak bertanggung jawab” AS terhadap keamanan global, dan mencatat bahwa Washington belum meratifikasi perjanjian tersebut.
“Demi kepentingan menjamin keamanan negara kami, kami menarik ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif,” kata Volodin di saluran Telegramnya.
“Federasi Rusia akan melakukan segalanya untuk melindungi warganya dan menjaga keseimbangan strategis global,” imbuh Volodin.
“Selama 23 tahun, kami telah menunggu AS meratifikasi perjanjian ini.”
(mas)
tulis komentar anda