Pasukan Khusus Inggris Siap Bantu Israel Bebaskan 199 Sandera dari Hamas

Kamis, 19 Oktober 2023 - 08:12 WIB
Pasukan khusus Inggris, SAS, siap membantu Israel membebaskan 199 sandera yang ditawan Hamas di Gaza, Palestina. Foto/Telegram @jerusalem_post
TEL AVIV - Special Air Service (SAS), pasukan khusus Inggris yang terkenal, telah menawarkan bantuan kepada Israel untuk membebaskan 199 sandera dari tangan kelompok Hamas di Gaza, Palestina.

Hamas menculik ratusan orang selama meluncurkan Operasi Badai al-Aqsa terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan mengejutkan tersebut juga menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Serangan itu pula yang memicu perang besar Israel dan Hamas, di mana militer Zionis membombardir Gaza nyaris tanpa henti hingga hari ini. Menurut otoritas kesehatan Palestina, sekitar 2.808 warga Palestina tewas selama serangan militer Zionis di Gaza.



“Dapat dipahami bahwa peristiwa di Israel selatan telah memicu perubahan dalam kesiapan pasukan khusus Inggris,” kata sumber pasukan khusus Inggris kepada iNews, media yang berbasis di London, Jumat (19/10/2023).



“Satu skuadron SAS dalam operasi pelatihan pekan lalu telah menyelesaikan detasemennya beberapa hari lebih awal sebagai bagian dari rencana penempatan yang tidak ditentukan.”

SAS Inggris merasa terpanggil untuk membantu Israel karena Hamas menggunakan ratusan sandera sebagai “alat tawar-menawar" dalam perang.

“Cara Hamas menyandera para sandera sepertinya mereka menyebarkan mereka ke wilayah Gaza secara luas,” kata Justin Crump, seorang veteran militer dan kepala eksekutif kelompok keamanan dan intelijen Sibylline.

Dia berargumentasi bahwa negara-negara Barat yang memiliki kemampuan pasukan khusus yang kuat harus “membantu memulangkan warganya" yang ditawan kelompok perlawanan Palestina tersebut.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengunjungi Israel pada hari Rabu dan berbicara kepada wartawan, dengan mengatakan; "Sebagai presiden Amerika, tidak ada prioritas yang lebih tinggi daripada pembebasan dan pengembalian semua sandera ini dengan selamat."

“Bagi mereka yang hidup dalam ketidakpastian, menunggu dengan putus asa untuk mengetahui nasib orang yang dicintai, terutama bagi keluarga para sandera, Anda tidak sendirian. Kami bekerja sama dengan mitra di seluruh kawasan, mengupayakan segala cara untuk memulangkan mereka yang sedang ditawan oleh Hamas,” papar Biden.

Biden menambahkan bahwa dia tidak dapat berbicara secara terbuka mengenai rincian rencana semacam itu.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly membenarkan bahwa pemerintahnya yakin ada 10 warga negara Inggris yang disandera di Jalur Gaza.

Jenderal Lord Richard Dannatt, mantan Kepala Staf Angkatan Darat Inggris, berpendapat; "Penyelamatan sandera adalah salah satu spesialisasi Pasukan Khusus Inggris: Kami termasuk yang terbaik di dunia dalam situasi ini."

Veteran Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Aaron Cohen mengatakan kepada “FOX & Friends” pada hari Minggu bahwa dia yakin penundaan operasi darat Israel yang direncanakan dan sangat dinanti-nantikan di Gaza telah tertunda karena “terkait langsung dengan portofolio penyelamatan sandera secara makro".

“Israel bukanlah varsity junior dalam hal ini,” kata Cohen.

“Mereka ahli dalam bidangnya, jadi apa yang mereka lakukan saat ini adalah dengan menggunakan pengalaman selama 40 tahun, dan mereka mengulur waktu sebanyak yang mereka bisa untuk mengumpulkan informasi intelijen yang bisa ditindaklanjuti," paparnya.

“Alasan mengapa hal ini penting dalam hal sandera adalah karena ada nenek, kakek, bayi yang orang tuanya dibunuh di depan mereka, diangkat ke udara oleh Hamas,” tegasnya.

“Ada warga sipil yang ditempatkan di seluruh Gaza di berbagai lokasi.”

Pasukan Khusus Inggris dilaporkan telah berkoordinasi dengan pasukan khusus Israel; Sayeret Matkal dan Pasukan Delta AS untuk mengumpulkan informasi intelijen dan merencanakan penyelamatan para sandera.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More