Pakar: Hamas Bakal Ubah Gaza Jadi Perangkap Mematikan bagi Tentara Israel
Selasa, 17 Oktober 2023 - 03:01 WIB
TEL AVIV - Para pakar internasional memperingatkan bahaya yang akan dihadapi para tentara Israel jika melanjutkan invasi darat di Gaza dan terlibat perang kota dengan Hamas.
Menurut mereka, dalam kasus perang kota di Gaza yang sarat perangkap mematikan, itu akan meniadakan keunggulan teknologi Israel yang sangat besar dibandingkan para milisi Hamas.
“Mereka [Hamas] akan berusaha untuk menariknya ke dalam perkelahian jalanan di kota,” kata pensiunan Jenderal Marinir AS Frank McKenzie memperingatkan bahaya perang kota di Gaza.
“Mereka dapat menggunakan jaringan terowongan mereka untuk masuk guna serangan balik atau menyerang ke segala arah sehingga menyulitkan Israel untuk menggunakan keunggulan teknologi secara efektif.”
Taktik yang disengaja untuk menarik perlawanan ke wilayah pinggiran kota yang dipenuhi warga sipil menempatkan Israel dalam kebingungan moral, di mana balas dendam bisa dimulai dan kapan berakhir
Peperangan di perkotaan—yang mana warga sipil akan berkerumun di sebuah apartemen bertingkat di atas, di bawah, dan di samping sniper yang tersembunyi—secara dramatis memperumit tuntutan “tanggapan proporsional” berdasarkan hukum perang PBB.
“Pertempuran di daerah perkotaan yang padat adalah jenis peperangan yang paling kompleks dan sulit yang dapat dilakukan oleh militer,” kata spesialis peperangan perkotaan di Modern Warfare Institute (MWI), John Spencer.
“Tidak boleh ada keraguan mengenai betapa beratnya tantangan-tantangan ini. Namun penting untuk diketahui bahwa hal-hal tersebut akan muncul dengan latar belakang realitas mendasar: perang adalah pertarungan keinginan. Hal ini mencakup keinginan masing-masing tentara untuk berperang, keinginan politisi untuk melanjutkan operasi militer, dan keinginan masyarakat untuk mendukung keputusan politik untuk terus berperang," paparnya.
“Pertanyaannya bukan lagi apakah Israel akan mengirimkan militernya ke Gaza, melainkan seberapa dalam pasukan Israel akan masuk ke wilayah tersebut dan berapa lama mereka akan tinggal di sana,” kata analis Center for Strategic and International Studies (CSIS) Daniel Byman dan Seth Jones.
Lihat Juga: Pilot AS Bercerita Kehabisan Rudal saat Menghadapi Ratusan Drone Iran yang Menyerang Israel
Menurut mereka, dalam kasus perang kota di Gaza yang sarat perangkap mematikan, itu akan meniadakan keunggulan teknologi Israel yang sangat besar dibandingkan para milisi Hamas.
“Mereka [Hamas] akan berusaha untuk menariknya ke dalam perkelahian jalanan di kota,” kata pensiunan Jenderal Marinir AS Frank McKenzie memperingatkan bahaya perang kota di Gaza.
“Mereka dapat menggunakan jaringan terowongan mereka untuk masuk guna serangan balik atau menyerang ke segala arah sehingga menyulitkan Israel untuk menggunakan keunggulan teknologi secara efektif.”
Taktik yang disengaja untuk menarik perlawanan ke wilayah pinggiran kota yang dipenuhi warga sipil menempatkan Israel dalam kebingungan moral, di mana balas dendam bisa dimulai dan kapan berakhir
Peperangan di perkotaan—yang mana warga sipil akan berkerumun di sebuah apartemen bertingkat di atas, di bawah, dan di samping sniper yang tersembunyi—secara dramatis memperumit tuntutan “tanggapan proporsional” berdasarkan hukum perang PBB.
“Pertempuran di daerah perkotaan yang padat adalah jenis peperangan yang paling kompleks dan sulit yang dapat dilakukan oleh militer,” kata spesialis peperangan perkotaan di Modern Warfare Institute (MWI), John Spencer.
“Tidak boleh ada keraguan mengenai betapa beratnya tantangan-tantangan ini. Namun penting untuk diketahui bahwa hal-hal tersebut akan muncul dengan latar belakang realitas mendasar: perang adalah pertarungan keinginan. Hal ini mencakup keinginan masing-masing tentara untuk berperang, keinginan politisi untuk melanjutkan operasi militer, dan keinginan masyarakat untuk mendukung keputusan politik untuk terus berperang," paparnya.
“Pertanyaannya bukan lagi apakah Israel akan mengirimkan militernya ke Gaza, melainkan seberapa dalam pasukan Israel akan masuk ke wilayah tersebut dan berapa lama mereka akan tinggal di sana,” kata analis Center for Strategic and International Studies (CSIS) Daniel Byman dan Seth Jones.
Lihat Juga: Pilot AS Bercerita Kehabisan Rudal saat Menghadapi Ratusan Drone Iran yang Menyerang Israel
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda