Turun ke Jalan, Perempuan Yahudi Ini Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza
Minggu, 15 Oktober 2023 - 10:53 WIB
LONDON - Asap merah muda dan putih melayang di udara saat lautan bendera Palestina berkibar di bawah sinar matahari. Ribuan pengunjuk rasa datang ke pusat kota London untuk menyampaikan seruan perdamaian dan gencatan senjata.
Para demonstran datang dari kota dan pinggiran kota, beberapa dari tempat yang jauh.
Di tengah keramaian, terdapat keluarga dengan anak-anak, pasangan lelaki dan perempuan, dan sekelompok teman. Semua berkumpul dalam solidaritas dengan rakyat Jalur Gaza.
Perjuangan yang berubah menjadi kesedihan bersama ketika para perempuan berpelukan sambil menangis dan ribuan orang berbaris bersama.
"Bebaskan Palestina," teriak mereka.
"Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian," juga terdengar.
Dan secara sporadis terdengar teriakan: "Dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka," slogan kontroversial yang dikutuk oleh Menteri Dalam Negeri Inggris.
Di tengah-tengah aksi itu terlihat seorang perempuan Yahudi memegang poster bertuliskan: "Orang Yahudi ini mendukung Gaza."
Perempuan itu bernama Katy Colley, menggambarkan aksi itu sebagai "bersama kemanusiaan."
Dia melakukan perjalanan dari Hastings untuk ikut ambil bagian dalam aksi ini.
“Semua kehidupan sangat berharga,” katanya.
“Setiap negara harus berdiri sekarang dan bangkit melawan para pemimpin kami dan menuntut gencatan senjata,” serunya seperti dilansir dari Sky News, Minggu (15/10/2023).
Demonstran lain, Moumoud Tallai mengatakan, pasukan Israel telah menduduki Palestina selama lebih dari 60 tahun.
"Hentikan Perang Israel-Gaza," bunyi tulisan di poster yang dipegangnya.
Ia mengatakan rakyat Palestina telah menderita sejak lama, dan menggambarkan apa yang terjadi saat ini sebagai hal yang bertentangan dengan kemanusiaan.
Meski sebagian besar demonstrasi berlangsung damai, masih ada sejumlah kerusuhan.
Seorang pria lanjut usia, berusia lima puluhan, berada di tengah kerumunan petugas polisi.
Dia berada di tanah, dan kemudian dengan cepat menjauh dari rute perjalanan.
Perselisihan juga terjadi di tengah kerumunan dekat Downing Street.
Seorang pria memprotes orang-orang di sekitarnya yang tampaknya memperlihatkan seperti bendera hijau Hamas di tangannya. Tampaknya dia ingin memperingatinya, namun pengunjuk rasa di dekatnya berusaha menghalanginya.
Pada akhirnya, dia bilang dia akan memakainya di dekat dadanya.
Tapi tindakan mengibarkan bendera Hamas adalah sebuah kejahatan di Inggris.
Polisi telah memperingatkan pengunjuk rasa bahwa bendera Hamas atau apa pun yang mendukung organisasi teroris tidak akan ditoleransi.
Para demonstran datang dari kota dan pinggiran kota, beberapa dari tempat yang jauh.
Di tengah keramaian, terdapat keluarga dengan anak-anak, pasangan lelaki dan perempuan, dan sekelompok teman. Semua berkumpul dalam solidaritas dengan rakyat Jalur Gaza.
Perjuangan yang berubah menjadi kesedihan bersama ketika para perempuan berpelukan sambil menangis dan ribuan orang berbaris bersama.
"Bebaskan Palestina," teriak mereka.
"Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian," juga terdengar.
Dan secara sporadis terdengar teriakan: "Dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka," slogan kontroversial yang dikutuk oleh Menteri Dalam Negeri Inggris.
Di tengah-tengah aksi itu terlihat seorang perempuan Yahudi memegang poster bertuliskan: "Orang Yahudi ini mendukung Gaza."
Perempuan itu bernama Katy Colley, menggambarkan aksi itu sebagai "bersama kemanusiaan."
Dia melakukan perjalanan dari Hastings untuk ikut ambil bagian dalam aksi ini.
“Semua kehidupan sangat berharga,” katanya.
“Setiap negara harus berdiri sekarang dan bangkit melawan para pemimpin kami dan menuntut gencatan senjata,” serunya seperti dilansir dari Sky News, Minggu (15/10/2023).
Demonstran lain, Moumoud Tallai mengatakan, pasukan Israel telah menduduki Palestina selama lebih dari 60 tahun.
"Hentikan Perang Israel-Gaza," bunyi tulisan di poster yang dipegangnya.
Ia mengatakan rakyat Palestina telah menderita sejak lama, dan menggambarkan apa yang terjadi saat ini sebagai hal yang bertentangan dengan kemanusiaan.
Meski sebagian besar demonstrasi berlangsung damai, masih ada sejumlah kerusuhan.
Seorang pria lanjut usia, berusia lima puluhan, berada di tengah kerumunan petugas polisi.
Dia berada di tanah, dan kemudian dengan cepat menjauh dari rute perjalanan.
Perselisihan juga terjadi di tengah kerumunan dekat Downing Street.
Seorang pria memprotes orang-orang di sekitarnya yang tampaknya memperlihatkan seperti bendera hijau Hamas di tangannya. Tampaknya dia ingin memperingatinya, namun pengunjuk rasa di dekatnya berusaha menghalanginya.
Pada akhirnya, dia bilang dia akan memakainya di dekat dadanya.
Tapi tindakan mengibarkan bendera Hamas adalah sebuah kejahatan di Inggris.
Polisi telah memperingatkan pengunjuk rasa bahwa bendera Hamas atau apa pun yang mendukung organisasi teroris tidak akan ditoleransi.
(ian)
tulis komentar anda