Dubes Rusia untuk PBB: Timur Tengah di Ambang Perang Besar
Minggu, 15 Oktober 2023 - 00:01 WIB
Nebenzia melanjutkan dengan menekankan, meskipun Israel “memiliki hak untuk membela warganya,” Rusia memandang taktik terbarunya sama saja dengan hukuman kolektif terhadap warga Palestina, dan oleh karena itu tidak dapat diterima.
Berbicara setelah konferensi pers yang mengakhiri kunjungan dua harinya ke Kyrgyzstan pada hari Jumat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, “Israel, tentu saja, menghadapi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang belum pernah terjadi dalam sejarah, dan tidak hanya dalam skala, tetapi juga dalam sifat pelaksanaannya, dengan kekejaman.”
Menurut kepala negara Rusia, satu-satunya cara menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini adalah melalui negosiasi dan pembentukan negara Palestina yang merdeka.
Putin mencatat Rusia, yang memiliki hubungan dekat dengan Israel dan negara-negara Arab, siap mengambil peran sebagai mediator, asalkan pihak yang bertikai menyetujui hal tersebut.
Berbicara setelah konferensi pers yang mengakhiri kunjungan dua harinya ke Kyrgyzstan pada hari Jumat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, “Israel, tentu saja, menghadapi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang belum pernah terjadi dalam sejarah, dan tidak hanya dalam skala, tetapi juga dalam sifat pelaksanaannya, dengan kekejaman.”
Menurut kepala negara Rusia, satu-satunya cara menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini adalah melalui negosiasi dan pembentukan negara Palestina yang merdeka.
Putin mencatat Rusia, yang memiliki hubungan dekat dengan Israel dan negara-negara Arab, siap mengambil peran sebagai mediator, asalkan pihak yang bertikai menyetujui hal tersebut.
(sya)
tulis komentar anda