Amerika Serikat Tak akan Kerahkan Pasukan di Israel, Hanya Kirim Senjata
Sabtu, 14 Oktober 2023 - 05:15 WIB
WASHINGTON - Tidak ada pasukan Amerika Serikat (AS) yang akan dikerahkan ke Israel, menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan di Gedung Putih pada Kamis (12/10/2023).
Namun, AS akan terus memasok Pasukan Pertahanan Israel dalam perang melawan Hamas.
“Kami memiliki kepentingan keamanan nasional di seluruh wilayah ini,” ujar Kirby pada konferensi pers harian, merujuk pada pengerahan kelompok kapal induk ke Mediterania timur.
Namun dia membantah rumor mengenai pengiriman pasukan lintas udara atau marinir ke Israel.
“Israel telah menyatakan dengan sangat jelas bahwa mereka tidak menginginkan pasukan asing berada di wilayah mereka, bahwa mereka ingin melakukan operasi ini sendiri dan mereka berhak melakukan hal tersebut,” ujar Kirby.
Dia menambahkan, “Tidak ada niat, tidak ada rencana menempatkan pasukan Amerika dalam pertempuran.”
“AS telah memiliki beberapa ahli yang memberikan nasihat dan saran kepada Yerusalem Barat tentang cara membebaskan sandera yang disandera Hamas, dan memelihara hubungan berbagi informasi dan intelijen yang hebat dengan Israel, serta hubungan pertahanan yang kuat dalam hal penyediaan senjata dan amunisi,” tambah Kirby.
Dia menjelaskan, “IDF kecil tapi sangat mampu dan AS melakukan segala yang kami bisa untuk meningkatkan kemampuan tersebut.”
Sebelumnya pada hari yang sama, Kepala Staf IDF Jenderal Herzi Halevi mengatakan militer “gagal” melindungi Israel dan rakyatnya pada Sabtu, dan akan ada perhitungan setelah perang melawan Hamas selesai.
Kelompok Hamas Palestina yang menguasai sebagian besar Gaza melakukan serangan pada peringatan perang tahun 1973.
Hamas meluncurkan ribuan roket ke Israel dan mengirim lebih dari 1.000 pejuang untuk menerobos pagar perbatasan dalam operasi yang dijuluki Badai Al-Aqsa.
Pejuang Hamas menyerbu 22 kota, desa, dan permukiman, serta festival musik yang diadakan di dekat Gaza.
Israel menanggapinya dengan melancarkan serangan udara terhadap Gaza, sambil mengerahkan tank dan artileri ke perbatasan selatan.
Sejauh ini, sekitar 1.200 orang telah terbunuh di Israel dan lebih dari 1.100 orang di Gaza, menurut pejabat setempat.
Namun, AS akan terus memasok Pasukan Pertahanan Israel dalam perang melawan Hamas.
“Kami memiliki kepentingan keamanan nasional di seluruh wilayah ini,” ujar Kirby pada konferensi pers harian, merujuk pada pengerahan kelompok kapal induk ke Mediterania timur.
Namun dia membantah rumor mengenai pengiriman pasukan lintas udara atau marinir ke Israel.
“Israel telah menyatakan dengan sangat jelas bahwa mereka tidak menginginkan pasukan asing berada di wilayah mereka, bahwa mereka ingin melakukan operasi ini sendiri dan mereka berhak melakukan hal tersebut,” ujar Kirby.
Dia menambahkan, “Tidak ada niat, tidak ada rencana menempatkan pasukan Amerika dalam pertempuran.”
“AS telah memiliki beberapa ahli yang memberikan nasihat dan saran kepada Yerusalem Barat tentang cara membebaskan sandera yang disandera Hamas, dan memelihara hubungan berbagi informasi dan intelijen yang hebat dengan Israel, serta hubungan pertahanan yang kuat dalam hal penyediaan senjata dan amunisi,” tambah Kirby.
Dia menjelaskan, “IDF kecil tapi sangat mampu dan AS melakukan segala yang kami bisa untuk meningkatkan kemampuan tersebut.”
Sebelumnya pada hari yang sama, Kepala Staf IDF Jenderal Herzi Halevi mengatakan militer “gagal” melindungi Israel dan rakyatnya pada Sabtu, dan akan ada perhitungan setelah perang melawan Hamas selesai.
Kelompok Hamas Palestina yang menguasai sebagian besar Gaza melakukan serangan pada peringatan perang tahun 1973.
Hamas meluncurkan ribuan roket ke Israel dan mengirim lebih dari 1.000 pejuang untuk menerobos pagar perbatasan dalam operasi yang dijuluki Badai Al-Aqsa.
Pejuang Hamas menyerbu 22 kota, desa, dan permukiman, serta festival musik yang diadakan di dekat Gaza.
Israel menanggapinya dengan melancarkan serangan udara terhadap Gaza, sambil mengerahkan tank dan artileri ke perbatasan selatan.
Sejauh ini, sekitar 1.200 orang telah terbunuh di Israel dan lebih dari 1.100 orang di Gaza, menurut pejabat setempat.
(sya)
tulis komentar anda