Kecam Kekejaman Israel di Gaza, Ratu Rania Dukung Perjuangan Palestina
Jum'at, 13 Oktober 2023 - 09:29 WIB
GAZA - Ratu Rania al Abdullah dari Yordania menulis di media sosial, sebagai tanggapan terhadap konflik Israel-Hamas, "Bukan pembelaan diri jika Anda adalah kekuatan pendudukan."
Rania, seorang keturunan Palestina, memposting pesannya pada hari Rabu sebagai Instagram Stories, sebuah format yang menghilang setelah 24 jam. Media milik pemerintah Yordania, AlMamlaka TV, menerbitkan ulang postingan tersebut.
Termasuk dalam Instagram story Ratu Rania adalah postingan dari jurnalis Palestina Motaz Azaiza, yang menunjukkan rekaman udara kehancuran di Gaza setelah pemboman Israel.
Ratu juga membagikan video dari situs berita "Eye on Palestine," yang menunjukkan anak-anak Palestina terluka setelah serangan udara Israel.
CNN telah menghubungi kantor Rania untuk memberikan komentar.
Israel menarik pasukannya dari Gaza pada tahun 2005, namun blokade terhadap wilayah kantong tersebut secara efektif memungkinkan negara tersebut untuk mengontrol akses ke darat, udara, dan lautan di jalur tersebut.
Blokade tersebut mencakup pembatasan ketat terhadap pergerakan warga masuk dan keluar Gaza serta pergerakan keluar masuk barang.
Serangan udara Israel yang terus berlanjut di Gaza telah mengenai ratusan sasaran dan lingkungan sekitar, sehingga memperparah krisis kemanusiaan. Serangan udara Israel ini merupakan respons terhadap serangan hari Sabtu ketika anggota Hamas menerobos pagar perbatasan yang dijaga ketat ke wilayah Israel. Orang-orang bersenjata Hamas membunuh lebih dari 1.200 orang, termasuk warga sipil dan tentara, dan juga menyandera.
Rania, seorang keturunan Palestina, memposting pesannya pada hari Rabu sebagai Instagram Stories, sebuah format yang menghilang setelah 24 jam. Media milik pemerintah Yordania, AlMamlaka TV, menerbitkan ulang postingan tersebut.
Termasuk dalam Instagram story Ratu Rania adalah postingan dari jurnalis Palestina Motaz Azaiza, yang menunjukkan rekaman udara kehancuran di Gaza setelah pemboman Israel.
Baca Juga
Ratu juga membagikan video dari situs berita "Eye on Palestine," yang menunjukkan anak-anak Palestina terluka setelah serangan udara Israel.
CNN telah menghubungi kantor Rania untuk memberikan komentar.
Israel menarik pasukannya dari Gaza pada tahun 2005, namun blokade terhadap wilayah kantong tersebut secara efektif memungkinkan negara tersebut untuk mengontrol akses ke darat, udara, dan lautan di jalur tersebut.
Blokade tersebut mencakup pembatasan ketat terhadap pergerakan warga masuk dan keluar Gaza serta pergerakan keluar masuk barang.
Serangan udara Israel yang terus berlanjut di Gaza telah mengenai ratusan sasaran dan lingkungan sekitar, sehingga memperparah krisis kemanusiaan. Serangan udara Israel ini merupakan respons terhadap serangan hari Sabtu ketika anggota Hamas menerobos pagar perbatasan yang dijaga ketat ke wilayah Israel. Orang-orang bersenjata Hamas membunuh lebih dari 1.200 orang, termasuk warga sipil dan tentara, dan juga menyandera.
tulis komentar anda