Netanyahu: Setiap Anggota Hamas Harus Mati

Kamis, 12 Oktober 2023 - 17:45 WIB
Pemimpin oposisi utama negara itu, Yair Lapid, belum bergabung dengan aliansi tersebut. Namun, Netanyahu dan Gantz mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa satu kursi akan disediakan untuknya di kabinet perang.

“Selama masa perang, tidak ada rancangan undang-undang atau keputusan pemerintah yang akan dipromosikan yang tidak menyangkut jalannya perang,” kata sebuah pernyataan seperti dikutip dari BBC.

"Semua penunjukan senior akan diperpanjang secara otomatis selama masa perang," sambung pernyataan itu.



Pemerintahan darurat Israel akan memberikan konsensus nasional yang lebih luas terhadap tindakan militer. Hal ini juga membawa ke dalam kabinet perang dua suara yang ahli dalam strategi militer. Baik Gantz maupun Gadi Eisenkot, yang bergabung sebagai pengamat, adalah mantan kepala staf militer Israel.

Pengumuman kabinet baru ini terjadi setelah serangan mendadak yang dilakukan militan Hamas dari Jalur Gaza.

Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia telah berbicara dengan Netanyahu dan menjelaskan bahwa Israel harus "beroperasi sesuai aturan perang".

Korban tewas di Israel telah mencapai 1.200 orang. Lebih dari 1.100 orang tewas akibat serangan udara Israel di Gaza.

Biden mengatakan dia memahami kemarahan dan frustrasi rakyat Israel, namun mendesak Israel untuk mematuhi prinsip-prinsip konvensi Jenewa. Dia juga memperingatkan Iran – yang menyambut baik serangan Hamas – untuk “berhati-hati”.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More