Selamatkan 130 Sandera dari Hamas, Israel Siapkan Pasukan Elite Sayeret Matkal
Kamis, 12 Oktober 2023 - 02:05 WIB
TEL AVIV - Pasukan operasi khusus paling elite Israel, Sayeret Matkal, sedang dipersiapkan untuk misi penyelamatan ratusan sandera yang ditawan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
Persiapan misi itu diungkap The Telegraph, Rabu (11/10/2023).
Kelompok Hamas mengeklaim menyandera 130 warga Israel setelah melancarkan serangan mengejutkan dari darat, udara, dan laut—yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa.
Mengutip situs resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF), General Staff Reconnaissance Unit, juga dikenal sebagai Sayeret Matkal, pada dasarnya adalah unit pengumpulan intelijen lapangan yang melakukan pengintaian mendalam di belakang garis musuh dan juga bertugas melakukan kontra-terorisme dan penyelamatan sandera di luar perbatasan Israel.
Sayeret Matkal meniru Special Air Service (SAS), unit pasukan khusus Angkatan Darat Inggris yang dikenal karena operasinya yang berani selama Perang Teluk Pertama pada tahun 1990-1991 dan penyelamatan sandera dari Kedutaan Iran di London pada tahun 1980.
Tentara Sayeret Matkal juga mengambil bagian dalam serangan berani di Entebbe, ketika mereka menyelamatkan 103 sandera Yahudi dari bandara di Uganda, tempat sebuah pesawat yang dibajak mendarat.
Hamas mengancam akan membunuh sandera Israel jika militer Zionis tidak menghentikan serangan udara di Jalur Gaza. Hal ini memberikan tekanan pada para pemimpin Israel karena keluarga para sandera menuntut mereka kembali dengan selamat sesegera mungkin.
Sebagian besar operasi unit Sayeret Matkal belum dipublikasikan dan aktivitasnya dianggap sangat rahasia.
Unit ini didirikan pada tahun 1957 atas inisiatif komandan pertamanya, Avraham Arnan.
Dalam Perang Yom Kippur, Sayeret Matkal bertempur terutama di Sinai dan Hermon. Selama Perang Lebanon Pertama, komandan unit tersebut; Shay Avital, bersikeras bahwa unit tersebut akan menjadi unit infanteri dalam segala aspek.
Selama perang Lebanon Kedua, unit tersebut melakukan penggerebekan jauh di dalam wilayah Lebanon.
Israel telah memberlakukan "pengepungan total" di Jalur Gaza dan terus mengebom target-target milik Hamas.
“Kami telah memutuskan untuk memotong pasokan air, listrik dan bahan bakar, dan sekarang pembangkit listrik lokal mereka telah runtuh dan tidak ada listrik di Gaza,” kata Menteri Energi Israel Israel Katz dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan terus memperketat pengepungan sampai ancaman Hamas terhadap Israel dan dunia hilang.”
Israel terguncang akibat serangan mengejutkan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.200. Sebagai tanggapan, serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Israel telah menyebabkan sedikitnya 1.055 orang tewas di Jalur Gaza.
Persiapan misi itu diungkap The Telegraph, Rabu (11/10/2023).
Kelompok Hamas mengeklaim menyandera 130 warga Israel setelah melancarkan serangan mengejutkan dari darat, udara, dan laut—yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa.
Mengutip situs resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF), General Staff Reconnaissance Unit, juga dikenal sebagai Sayeret Matkal, pada dasarnya adalah unit pengumpulan intelijen lapangan yang melakukan pengintaian mendalam di belakang garis musuh dan juga bertugas melakukan kontra-terorisme dan penyelamatan sandera di luar perbatasan Israel.
Sayeret Matkal meniru Special Air Service (SAS), unit pasukan khusus Angkatan Darat Inggris yang dikenal karena operasinya yang berani selama Perang Teluk Pertama pada tahun 1990-1991 dan penyelamatan sandera dari Kedutaan Iran di London pada tahun 1980.
Tentara Sayeret Matkal juga mengambil bagian dalam serangan berani di Entebbe, ketika mereka menyelamatkan 103 sandera Yahudi dari bandara di Uganda, tempat sebuah pesawat yang dibajak mendarat.
Hamas mengancam akan membunuh sandera Israel jika militer Zionis tidak menghentikan serangan udara di Jalur Gaza. Hal ini memberikan tekanan pada para pemimpin Israel karena keluarga para sandera menuntut mereka kembali dengan selamat sesegera mungkin.
Sebagian besar operasi unit Sayeret Matkal belum dipublikasikan dan aktivitasnya dianggap sangat rahasia.
Unit ini didirikan pada tahun 1957 atas inisiatif komandan pertamanya, Avraham Arnan.
Dalam Perang Yom Kippur, Sayeret Matkal bertempur terutama di Sinai dan Hermon. Selama Perang Lebanon Pertama, komandan unit tersebut; Shay Avital, bersikeras bahwa unit tersebut akan menjadi unit infanteri dalam segala aspek.
Selama perang Lebanon Kedua, unit tersebut melakukan penggerebekan jauh di dalam wilayah Lebanon.
Israel telah memberlakukan "pengepungan total" di Jalur Gaza dan terus mengebom target-target milik Hamas.
“Kami telah memutuskan untuk memotong pasokan air, listrik dan bahan bakar, dan sekarang pembangkit listrik lokal mereka telah runtuh dan tidak ada listrik di Gaza,” kata Menteri Energi Israel Israel Katz dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan terus memperketat pengepungan sampai ancaman Hamas terhadap Israel dan dunia hilang.”
Israel terguncang akibat serangan mengejutkan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.200. Sebagai tanggapan, serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Israel telah menyebabkan sedikitnya 1.055 orang tewas di Jalur Gaza.
(mas)
tulis komentar anda