Masa Depan Prancis di Niger Tamat, Semua Pasukan Ditarik pada Pekan Ini

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 00:28 WIB
Prancis segera menarik pasukan dari Niger. Foto/Reuters
PARIS - Paris akan memulai penarikan pasukan dari Niger pada pekan ini. Itu ditegaskan Militer Prancis mengumumkan pada Kamis (5/10/2023), menyusul memburuknya hubungan yang disebabkan oleh kudeta baru-baru ini di negara Afrika tersebut.

“Koordinasi dengan tentara Niger sangat penting untuk keberhasilan manuver ini. Semua pengaturan telah dibuat untuk memastikan pergerakan berlangsung dengan baik dan aman,” kata militer Prancis. dalam pernyataan yang diposting di X (sebelumnya Twitter).

Langkah ini dilakukan setelah duta besar Prancis untuk Niger, Sylvain Itte, diusir dari negara Afrika Barat tersebut oleh penguasa militer barunya.



Presiden Nigeria Mohamed Bazoum digulingkan oleh militer negara itu pada tanggal 26 Juli. Pada bulan Agustus, para pemimpin kudeta menuntut agar utusan Perancis tersebut pergi dan mencabut kekebalan diplomatiknya ketika Paris menolaknya.

Sebelumnya, penguasa baru Niger telah menangguhkan sejumlah perjanjian kerja sama militer dengan Perancis dan meminta agar pasukannya mundur dari negara tersebut sebagai tanggapan atas ketidakpuasan yang meluas terhadap misi anti-pemberontakan yang telah berlangsung selama satu dekade di wilayah Sahel.

Presiden Prancis Emmanuel Macron bersikeras bahwa pemerintahan militer baru tidak memiliki legitimasi dan menyebut pengusiran Itte sebagai “provokasi.”



Namun bulan lalu, Macron mengumumkan bahwa Prancis akan mengakhiri kerja sama militernya dengan otoritas baru Niger ketika utusan tersebut kembali ke Paris. Pasukan Prancis akan meninggalkan Niamey “pada akhir tahun ini,” tambahnya.

Pada hari Kamis, markas besar militer Perancis mengutip perintah “repatriasi” dari presiden sebagai alasan keputusan mereka untuk memulai penarikan tentara dari negara Afrika yang kaya uranium.

“Pelepasan tentara dan aset militer yang ditempatkan di Niger dimulai minggu ini. Manuver ini akan memungkinkan kembalinya seluruh tentara ke Prancis sebelum akhir tahun ini,” kata pihak militer.

Prancis memiliki sekitar 1.500 tentara yang ditempatkan di Niger. Mereka juga memiliki kehadiran militer di Mali dan Burkina Faso tetapi menghentikan operasi tersebut menyusul kudeta di negara-negara tersebut, yang juga merupakan bekas jajahan.

Pangkalan militer Prancis di Niger adalah salah satu yang terbesar di wilayah Sahel, dan setelah penarikan selesai, kontingen sekitar 1.000 tentara di Chad akan menjadi sisa kehadiran militer Prancis di wilayah tersebut.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More