Media China: AS Kekuatan Berdarah Dingin yang Tak Becus Tangani Covid-19
Kamis, 30 April 2020 - 04:27 WIB
“AS adalah rumah bagi lebih dari 300 juta orang. Jika proporsi infeksi yang sama terjadi di China, negara dengan lebih dari 1,4 miliar orang, 4 juta orang akan terinfeksi, sekitar 50 kali lebih banyak dari jumlah sebenarnya yang dilaporkan," bunyi editorial tersebut.
"Orang-orang China tidak akan membiarkan negara mereka menderita infeksi besar seperti AS. AS tidak berada dalam kekacauan, bukan karena orang Amerika telah rela menerima penderitaan mereka dari COVID-19 tetapi karena mereka terlalu putus asa untuk bertarung," lanjut editorial tersebut.
“Cara organisasi sosial AS menunjukkan ketidakmampuan untuk menahan virus corona, sementara politisi sibuk memusatkan perhatian pada pemilu, dan masyarakat AS sedang dalam kekacauan dan tidak mampu memobilisasi pertempuran nasional melawan COVID-19. Orang Amerika biasa hanya bisa menjaga diri mereka sendiri."
Sebagian besar ilmuwan percaya virus itu berasal dari kelelawar dan kemungkinan besar berpindah ke manusia di pasar basah di Wuhan. Namun minggu lalu, Trump mengatakan para pejabat intelijen AS sedang menyelidiki apakah virus itu lolos dari laboratorium di Wuhan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga dicerca oleh media China minggu ini atas dukungannya untuk penyelidikan asal usul Covid-19.
Pada hari Selasa, surat kabar People's Daily yang dikendalikan negara China menuduh Morrison berusaha mengalihkan perhatian dari penanganannya terhadap kebakaran hutan yang menghancurkan di negara itu.
"Pemerintah Morrison yang sangat bermasalah ingin menemukan jalan keluar bagi kemarahan publik domestik," bunyi laporan media tersebut. "Mereka menggunakan trik lama untuk mencoba dan menyalahkan China."
Surat kabar itu menyatakan seruan Morrison untuk penyelidikan independen akan gagal, dan Prancis dan Inggris akan menolaknya.
"Ini adalah tamparan di wajah yang datang dengan cepat," imbuh laporan surat kabar China.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
"Orang-orang China tidak akan membiarkan negara mereka menderita infeksi besar seperti AS. AS tidak berada dalam kekacauan, bukan karena orang Amerika telah rela menerima penderitaan mereka dari COVID-19 tetapi karena mereka terlalu putus asa untuk bertarung," lanjut editorial tersebut.
“Cara organisasi sosial AS menunjukkan ketidakmampuan untuk menahan virus corona, sementara politisi sibuk memusatkan perhatian pada pemilu, dan masyarakat AS sedang dalam kekacauan dan tidak mampu memobilisasi pertempuran nasional melawan COVID-19. Orang Amerika biasa hanya bisa menjaga diri mereka sendiri."
Sebagian besar ilmuwan percaya virus itu berasal dari kelelawar dan kemungkinan besar berpindah ke manusia di pasar basah di Wuhan. Namun minggu lalu, Trump mengatakan para pejabat intelijen AS sedang menyelidiki apakah virus itu lolos dari laboratorium di Wuhan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga dicerca oleh media China minggu ini atas dukungannya untuk penyelidikan asal usul Covid-19.
Pada hari Selasa, surat kabar People's Daily yang dikendalikan negara China menuduh Morrison berusaha mengalihkan perhatian dari penanganannya terhadap kebakaran hutan yang menghancurkan di negara itu.
"Pemerintah Morrison yang sangat bermasalah ingin menemukan jalan keluar bagi kemarahan publik domestik," bunyi laporan media tersebut. "Mereka menggunakan trik lama untuk mencoba dan menyalahkan China."
Surat kabar itu menyatakan seruan Morrison untuk penyelidikan independen akan gagal, dan Prancis dan Inggris akan menolaknya.
"Ini adalah tamparan di wajah yang datang dengan cepat," imbuh laporan surat kabar China.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
(min)
tulis komentar anda