AS Puji Filipina Berani Hapus Penghalang yang Dipasang China di Laut China Selatan
Jum'at, 29 September 2023 - 08:30 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memuji pasukan Filipina yang berani menghapus penghalang terapung yang dipasang China di perairan sengketa di Laut China Selatan.
Penghalang terapung itu sebelumnya dipasang pasukan China di dekat Scarborough Shoal, salah satu wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan, yang mencegah kapal-kapal Filipina memasuki perairan tersebut.
"Itu langkah berani dalam mempertahankan kedaulatan mereka sendiri," puji Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Asia Selatan dan Tenggara Lindsey Ford seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/9/2023).
Manila telah menyatakan kemarahannya atas penempatan penghalang pelampung bola yang panjang di dekat Scarborough Shoal, sekitar 200 km dari daratan Filipina.
Coast Guard Filipina mengatakan pada Senin lalu bahwa mereka melakukan operasi khusus untuk menghilangkan penghalang terapung tersebut, dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan membahayakan navigasi.
Dalam sidang Kongres AS, Ford memuji tindakan Filipina dan menegaskan kembali komitmen keamanan Washington terhadap sekutunya di Asia.
“Departemen sudah sangat jelas bahwa ketika menyangkut komitmen perjanjian kami dengan Filipina, kami yakin serangan bersenjata terhadap Angkatan Bersenjata Filipina, kapal umum, pesawat terbang, berlaku di Laut China Selatan. Termasuk Coast Guard Filipina,” kata Ford kepada Subkomite Parlemen untuk Urusan Luar Negeri.
“Kami sepenuhnya menjunjung komitmen tersebut,” katanya lagi.
Coast Guard China pada Rabu malam membantah versi Filipina mengenai kejadian tersebut, dan mengatakan bahwa pihak Beijing-lah yang telah mengambil kembali penghalang terapung tersebut pada hari Sabtu setelah memasangnya sehari sebelumnya ketika sebuah kapal Filipina “secara ilegal” memasuki wilayah tersebut.
Kementerian Luar Negeri China membela tindakan pasukan Coast Guard-nya sebagai “tindakan yang diperlukan” setelah kapal biro perikanan Filipina menyusup ke perairannya pada hari Jumat.
Insiden ini menyoroti ketegangan hubungan antara China dan Filipina pada saat Manila dengan cepat memperkuat hubungan militer dengan Washington.
Ford mengatakan AS sangat senang dengan penerapan Perjanjian Peningkatan Kerja Sama Pertahanan, sebuah kesepakatan yang dicapai awal tahun ini antara Manila dan Washington yang memberi AS akses ke empat pangkalan militer lagi di Filipina.
Penguasaan atas Scarborough Shoal yang strategis, yang direbut oleh China pada tahun 2012, merupakan isu sensitif karena merupakan bagian dari kasus hukum yang diajukan oleh Filipina di Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag.
Pengadilan memutuskan pada tahun 2016 bahwa klaim Beijing atas 90 persen Laut China Selatan tidak memiliki dasar berdasarkan hukum internasional.
Namun China menolak mengakui keputusan penting tersebut.
Penghalang terapung itu sebelumnya dipasang pasukan China di dekat Scarborough Shoal, salah satu wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan, yang mencegah kapal-kapal Filipina memasuki perairan tersebut.
"Itu langkah berani dalam mempertahankan kedaulatan mereka sendiri," puji Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Asia Selatan dan Tenggara Lindsey Ford seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/9/2023).
Manila telah menyatakan kemarahannya atas penempatan penghalang pelampung bola yang panjang di dekat Scarborough Shoal, sekitar 200 km dari daratan Filipina.
Coast Guard Filipina mengatakan pada Senin lalu bahwa mereka melakukan operasi khusus untuk menghilangkan penghalang terapung tersebut, dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan membahayakan navigasi.
Dalam sidang Kongres AS, Ford memuji tindakan Filipina dan menegaskan kembali komitmen keamanan Washington terhadap sekutunya di Asia.
“Departemen sudah sangat jelas bahwa ketika menyangkut komitmen perjanjian kami dengan Filipina, kami yakin serangan bersenjata terhadap Angkatan Bersenjata Filipina, kapal umum, pesawat terbang, berlaku di Laut China Selatan. Termasuk Coast Guard Filipina,” kata Ford kepada Subkomite Parlemen untuk Urusan Luar Negeri.
“Kami sepenuhnya menjunjung komitmen tersebut,” katanya lagi.
Coast Guard China pada Rabu malam membantah versi Filipina mengenai kejadian tersebut, dan mengatakan bahwa pihak Beijing-lah yang telah mengambil kembali penghalang terapung tersebut pada hari Sabtu setelah memasangnya sehari sebelumnya ketika sebuah kapal Filipina “secara ilegal” memasuki wilayah tersebut.
Kementerian Luar Negeri China membela tindakan pasukan Coast Guard-nya sebagai “tindakan yang diperlukan” setelah kapal biro perikanan Filipina menyusup ke perairannya pada hari Jumat.
Insiden ini menyoroti ketegangan hubungan antara China dan Filipina pada saat Manila dengan cepat memperkuat hubungan militer dengan Washington.
Ford mengatakan AS sangat senang dengan penerapan Perjanjian Peningkatan Kerja Sama Pertahanan, sebuah kesepakatan yang dicapai awal tahun ini antara Manila dan Washington yang memberi AS akses ke empat pangkalan militer lagi di Filipina.
Penguasaan atas Scarborough Shoal yang strategis, yang direbut oleh China pada tahun 2012, merupakan isu sensitif karena merupakan bagian dari kasus hukum yang diajukan oleh Filipina di Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag.
Pengadilan memutuskan pada tahun 2016 bahwa klaim Beijing atas 90 persen Laut China Selatan tidak memiliki dasar berdasarkan hukum internasional.
Namun China menolak mengakui keputusan penting tersebut.
(mas)
tulis komentar anda