Jerman Resmi Beli Sistem Rudal Hipersonik Arrow 3 Israel, Harganya Rp54 Triliun
Jum'at, 29 September 2023 - 07:34 WIB
BERLIN - Jerman pada hari Kamis menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi sistem rudal hipersonik Arrow 3 buatan Israel. Senjata cangggih ini akan menjadi bagian penting dari pertahanan Eropa terhadap serangan udara musuh.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius pada konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan penandatanganan perjanjian tersebut adalah “hari bersejarah” bagi kedua negara.
Bernilai sekitar USD3,5 miliar atau lebih dari Rp54 triliun, penjualan sistem rudal tersebut merupakan kesepakatan terbesar yang pernah dilakukan industri militer Israel.
"Sistem Arrow 3 akan membuat pertahanan udara Jerman siap untuk masa depan,” kata Pistorius, seperti dikutip dari AFP, Jumat (29/9/2023).
Jerman telah memimpin upaya untuk memperkuat pertahanan udara NATO di Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu, dan mendesak sekutunya untuk membeli sistem pencegahan bersama-sama.
“Kita bisa melihat serangan harian Rusia terhadap Ukraina betapa pentingnya pertahanan anti-udara,” kata Pistorius.
"Penandatanganan perjanjian ini adalah peristiwa yang mengharukan bagi setiap orang Yahudi, mengingat kembali peristiwa Holocaust," imbuh Gallant.
“Hanya 80 tahun sejak berakhirnya Perang Dunia II, Israel dan Jerman hari ini bergandengan tangan dalam membangun masa depan yang lebih aman,” katanya.
Sistem rudal hipersonik Arrow 3, yang dirancang untuk menembak jatuh rudal di atas atmosfer Bumi, cukup kuat untuk memberikan perlindungan bagi negara-negara tetangga Uni Eropa.
Sistem ini dikembangkan dan diproduksi oleh Israel dan Amerika Serikat dan penjualannya harus disetujui oleh Washington sebelum dapat diselesaikan.
Sistem ini pertama kali digunakan di pangkalan Angkatan Udara Israel pada tahun 2017 dan telah digunakan untuk melindungi Israel dari serangan proksi Iran dan Suriah.
Menurut produsennya, Israel Aerospace Industries, Arrow 3 adalah “sistem seluler” yang dapat digunakan tergantung pada ancaman yang dihadapi.
Dana untuk kesepakatan akuisisi tersebut berasal dari dana penting sebesar 100 miliar euro yang dikucurkan oleh Kanselir Olaf Scholz untuk meningkatkan pertahanan negara setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Lebih dari selusin negara Eropa sejauh ini telah menandatangani proyek pertahanan udara bersama Jerman, European Sky Shield Initiative (Inisiatif Perisai Langit Eropa).
Proyek Sky Shield akan melibatkan pengadaan bersama untuk sistem jarak pendek, menengah dan panjang, termasuk Iris-T buatan Jerman, sistem Patriot Amerika dan Arrow 3.
Namun beberapa negara tetangga Jerman sejauh ini menolak untuk menandatangani perjanjian tersebut, termasuk Perancis dan Polandia.
Para pejabat di Paris justru mendukung sistem pertahanan udara yang menggunakan peralatan Eropa.
Berlin memperkirakan sistem Arrow 3 akan dikirimkan pada kuartal terakhir tahun 2025.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius pada konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan penandatanganan perjanjian tersebut adalah “hari bersejarah” bagi kedua negara.
Bernilai sekitar USD3,5 miliar atau lebih dari Rp54 triliun, penjualan sistem rudal tersebut merupakan kesepakatan terbesar yang pernah dilakukan industri militer Israel.
"Sistem Arrow 3 akan membuat pertahanan udara Jerman siap untuk masa depan,” kata Pistorius, seperti dikutip dari AFP, Jumat (29/9/2023).
Baca Juga
Jerman telah memimpin upaya untuk memperkuat pertahanan udara NATO di Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu, dan mendesak sekutunya untuk membeli sistem pencegahan bersama-sama.
“Kita bisa melihat serangan harian Rusia terhadap Ukraina betapa pentingnya pertahanan anti-udara,” kata Pistorius.
"Penandatanganan perjanjian ini adalah peristiwa yang mengharukan bagi setiap orang Yahudi, mengingat kembali peristiwa Holocaust," imbuh Gallant.
“Hanya 80 tahun sejak berakhirnya Perang Dunia II, Israel dan Jerman hari ini bergandengan tangan dalam membangun masa depan yang lebih aman,” katanya.
Perisai Langit Eropa
Sistem rudal hipersonik Arrow 3, yang dirancang untuk menembak jatuh rudal di atas atmosfer Bumi, cukup kuat untuk memberikan perlindungan bagi negara-negara tetangga Uni Eropa.
Sistem ini dikembangkan dan diproduksi oleh Israel dan Amerika Serikat dan penjualannya harus disetujui oleh Washington sebelum dapat diselesaikan.
Sistem ini pertama kali digunakan di pangkalan Angkatan Udara Israel pada tahun 2017 dan telah digunakan untuk melindungi Israel dari serangan proksi Iran dan Suriah.
Menurut produsennya, Israel Aerospace Industries, Arrow 3 adalah “sistem seluler” yang dapat digunakan tergantung pada ancaman yang dihadapi.
Dana untuk kesepakatan akuisisi tersebut berasal dari dana penting sebesar 100 miliar euro yang dikucurkan oleh Kanselir Olaf Scholz untuk meningkatkan pertahanan negara setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Lebih dari selusin negara Eropa sejauh ini telah menandatangani proyek pertahanan udara bersama Jerman, European Sky Shield Initiative (Inisiatif Perisai Langit Eropa).
Proyek Sky Shield akan melibatkan pengadaan bersama untuk sistem jarak pendek, menengah dan panjang, termasuk Iris-T buatan Jerman, sistem Patriot Amerika dan Arrow 3.
Namun beberapa negara tetangga Jerman sejauh ini menolak untuk menandatangani perjanjian tersebut, termasuk Perancis dan Polandia.
Para pejabat di Paris justru mendukung sistem pertahanan udara yang menggunakan peralatan Eropa.
Berlin memperkirakan sistem Arrow 3 akan dikirimkan pada kuartal terakhir tahun 2025.
(mas)
tulis komentar anda