Pesta Seks Gay di Gereja Katolik Polandia Ungkap Skandal Besar
Rabu, 27 September 2023 - 03:15 WIB
WARSAWA - Gereja Katolik di Polandia sedang menangani skandal besar yang melibatkan para pastor yang diduga mengadakan “pesta seks gay” di lokasi satu gereja bersejarah.
Pesta seks gay itu diperparah saat para pastor menolak akses petugas medis ke pekerja seks sewaan, yang pingsan saat insiden tersebut.
Kisah tentang pesta penuh dosa yang menjadi kacau di kota Dabrowa Gornicza, Polandia selatan ini pertama kali dilaporkan oleh harian Gazeta Wyborcza pekan lalu.
Skandal itu terungkap berdasarkan laporan sumber-sumber penegak hukum setempat, dan diyakini terjadi pada bulan Agustus.
Pesta tersebut dilaporkan diselenggarakan seorang pastor di Basilika Santa Maria Para Malaikat (Basilica of Saint Mary of the Angels), landmark kota neo-gotik yang dibangun pada pergantian abad ke-20.
“Penyelenggara pesta seks gay tersebut diidentifikasi sebagai 'Pastor Tomasz Z', yang mengundang rekan-rekan pastor dan pelacur laki-laki tersebut ke apartemen resminya di gereja,” ungkap laporan surat kabar tersebut.
Pesta tersebut digambarkan sebagai “murni bersifat seksual” dan melibatkan obat-obatan peningkat ereksi.
Pada titik tertentu, “situasi menjadi tidak terkendali,” dan gigolo tersebut kehilangan kesadaran, sehingga mendorong orang lain untuk memanggil ambulans.
Ketika paramedis tiba, perilaku mereka berubah dari skandal menjadi tindakan kriminal, karena para pastor diduga menolak mengizinkan kru darurat masuk.
Tim penyelamat menelepon polisi untuk meminta bantuan, karena yakin nyawa pasien bisa terancam.
“Penghalangan bantuan medis dalam kasus seperti itu dapat membuat seseorang dipenjara hingga tiga tahun,” ungkap juru bicara jaksa wilayah kepada Wyborcza.
Menanggapi pemberitaan tersebut, Keuskupan Sosnowiec telah meluncurkan penyelidikan terhadap “pesta pora di pastoran,” sebagaimana media Polandia mencap skandal tersebut.
Kuria kemudian mengatakan temuannya “sejauh ini berbeda dari informasi yang disajikan beberapa media,” tanpa merinci perbedaan yang dimaksud.
Surat permintaan maaf yang ditulis oleh Uskup Grzegorz Kaszak dibacakan kepada jemaat di semua gereja di keuskupan tersebut pada misa hari Minggu lalu.
Kaszak bersumpah “tidak akan ada persetujuan terhadap kejahatan moral.”
Pemimpin pastor yang dipermalukan itu mengatakan pada Jumat bahwa dia dicopot dari semua fungsi gereja, dan dia menolak berhubungan dengan pers.
Di tengah skandal tersebut, seorang pelaku pembakaran membakar pintu gereja pada Kamis.
Petugas pemadam kebakaran segera memadamkan api, dan polisi menahan seorang tersangka, yang diidentifikasi sebagai warga kota setempat berusia 38 tahun.
Pesta seks gay itu diperparah saat para pastor menolak akses petugas medis ke pekerja seks sewaan, yang pingsan saat insiden tersebut.
Kisah tentang pesta penuh dosa yang menjadi kacau di kota Dabrowa Gornicza, Polandia selatan ini pertama kali dilaporkan oleh harian Gazeta Wyborcza pekan lalu.
Skandal itu terungkap berdasarkan laporan sumber-sumber penegak hukum setempat, dan diyakini terjadi pada bulan Agustus.
Pesta tersebut dilaporkan diselenggarakan seorang pastor di Basilika Santa Maria Para Malaikat (Basilica of Saint Mary of the Angels), landmark kota neo-gotik yang dibangun pada pergantian abad ke-20.
“Penyelenggara pesta seks gay tersebut diidentifikasi sebagai 'Pastor Tomasz Z', yang mengundang rekan-rekan pastor dan pelacur laki-laki tersebut ke apartemen resminya di gereja,” ungkap laporan surat kabar tersebut.
Pesta tersebut digambarkan sebagai “murni bersifat seksual” dan melibatkan obat-obatan peningkat ereksi.
Pada titik tertentu, “situasi menjadi tidak terkendali,” dan gigolo tersebut kehilangan kesadaran, sehingga mendorong orang lain untuk memanggil ambulans.
Ketika paramedis tiba, perilaku mereka berubah dari skandal menjadi tindakan kriminal, karena para pastor diduga menolak mengizinkan kru darurat masuk.
Tim penyelamat menelepon polisi untuk meminta bantuan, karena yakin nyawa pasien bisa terancam.
“Penghalangan bantuan medis dalam kasus seperti itu dapat membuat seseorang dipenjara hingga tiga tahun,” ungkap juru bicara jaksa wilayah kepada Wyborcza.
Menanggapi pemberitaan tersebut, Keuskupan Sosnowiec telah meluncurkan penyelidikan terhadap “pesta pora di pastoran,” sebagaimana media Polandia mencap skandal tersebut.
Kuria kemudian mengatakan temuannya “sejauh ini berbeda dari informasi yang disajikan beberapa media,” tanpa merinci perbedaan yang dimaksud.
Surat permintaan maaf yang ditulis oleh Uskup Grzegorz Kaszak dibacakan kepada jemaat di semua gereja di keuskupan tersebut pada misa hari Minggu lalu.
Kaszak bersumpah “tidak akan ada persetujuan terhadap kejahatan moral.”
Pemimpin pastor yang dipermalukan itu mengatakan pada Jumat bahwa dia dicopot dari semua fungsi gereja, dan dia menolak berhubungan dengan pers.
Di tengah skandal tersebut, seorang pelaku pembakaran membakar pintu gereja pada Kamis.
Petugas pemadam kebakaran segera memadamkan api, dan polisi menahan seorang tersangka, yang diidentifikasi sebagai warga kota setempat berusia 38 tahun.
(sya)
tulis komentar anda