8 Keunggulan Latihan Militer Gabungan Anggota ASEAN
Senin, 25 September 2023 - 19:56 WIB
JAKARTA - Sepuluh negara anggota Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara ( ASEAN ) telah menyelesaikan latihan militer gabungan pertama mereka.
Diselenggarakan oleh Indonesia, pemimpin ASEAN, rangkaian latihan angkatan laut selama lima hari, yang dijuluki Latihan Solidaritas ASEAN, berakhir pada Sabtu (23/9/2023) di perairan dekat pulau Batam, selatan Singapura.
Foto/Reuters
Latihan tersebut, yang berfokus pada respons bencana kemanusiaan dan peningkatan kerja sama antar militer negara-negara tersebut, berlangsung dengan latar belakang meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan, dimana meningkatnya aktivitas China telah memicu kekhawatiran di empat negara anggota ASEAN yang juga mengklaim sebagian wilayah tersebut. laut – Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam.
“ASEAN belum pernah mengadakan latihan bersama dalam bentuk apa pun, jadi sudah saatnya hal itu dilakukan,” kata Thomas Daniel, peneliti senior di Institut Studi Strategis dan Internasional (ISIS) Malaysia di Kuala Lumpur, kepada Al Jazeera. “Ini dimulai dengan langkah kecil dan penting untuk melihat apa yang terjadi selanjutnya.”
Foto/Reuters
Diselenggarakan oleh Indonesia, pemimpin ASEAN, rangkaian latihan angkatan laut selama lima hari, yang dijuluki Latihan Solidaritas ASEAN, berakhir pada Sabtu (23/9/2023) di perairan dekat pulau Batam, selatan Singapura.
Berikut adalah 5 keunggulan latihan militer gabungan anggota ASEAN.
1. Latihan Militer Fokus Respons Bencana Kemanusiaan
Foto/Reuters
Latihan tersebut, yang berfokus pada respons bencana kemanusiaan dan peningkatan kerja sama antar militer negara-negara tersebut, berlangsung dengan latar belakang meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan, dimana meningkatnya aktivitas China telah memicu kekhawatiran di empat negara anggota ASEAN yang juga mengklaim sebagian wilayah tersebut. laut – Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam.
“ASEAN belum pernah mengadakan latihan bersama dalam bentuk apa pun, jadi sudah saatnya hal itu dilakukan,” kata Thomas Daniel, peneliti senior di Institut Studi Strategis dan Internasional (ISIS) Malaysia di Kuala Lumpur, kepada Al Jazeera. “Ini dimulai dengan langkah kecil dan penting untuk melihat apa yang terjadi selanjutnya.”
Baca Juga
2. Diusulkan oleh Indonesia
Foto/Reuters
Lihat Juga :
tulis komentar anda