Kecewa Tak Dilindungi, Armenia Isyaratkan Akan Keluar dari Aliansi Rusia

Senin, 25 September 2023 - 10:57 WIB
Perdana Menteri Nikol Pashinyan isyaratkan Armenia ingin keluar dari aliansi CSTO yang didominasi Rusia setelah kecewa pada Moskow yang tidak melindungi Armenia saat konflik dengan Azerbaijan. Foto/REUTERS
YEREVAN - Armenia kecewa dengan Rusia yang tidak memberikan perlindungan terkait konflik dengan Azerbaijan dalam memperebutkan wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. Yerevan pun memberi isyarat akan meninggalkan aliansi keamanan pimpinan Moskow.

Isyarat itu disampaikan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada hari Minggu.

Pashinyan, dalam pidato yang disiarkan televisi, mengatakan aliansi keamanan negara-negara bekas Soviet saat ini “tidak efektif” dan “tidak memadai”.

Armenia adalah anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO)—sebuah aliansi keamanan yang terdiri dari enam negara pecahan Soviet yang didominasi Rusia.





Aliansi CSTO berjanji untuk melindungi anggota lain yang diserang.

Namun Rusia terjebak dalam perang di Ukraina dan tidak memberikan perlindungan kepada Armenia ketika berkonflik dengan Azerbaijan.

PM Pashinyan menambahkan bahwa Armenia harus bergabung dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)—sebuah pengadilan yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas tuduhan melakukan kejahatan perang di Ukraina.

“Sistem keamanan eksternal yang melibatkan Armenia tidak efektif dalam melindungi keamanan kami dan kepentingan nasional Armenia,” kata Pashinyan, merujuk pada jaminan keamanan aliansi CSTO, seperti dikutip dari AFP, Senin (25/9/2023).

Pidatonya disampaikan hanya beberapa hari setelah Azerbaijan mengeklaim kendali penuh atas Nagorno-Karabakh dalam serangan kilat yang memaksa kubu separatis etnis Armenia di wilayah itu untuk menuntut perdamaian.

Kapitulasi yang terlihat dari kelompok separatis dapat menandai berakhirnya konflik antara kelompok Kristen dan Muslim di Kaukasus yang telah berkobar—terus-menerus—selama tiga dekade sejak runtuhnya Uni Soviet.

Rusia sebelumnya berpendapat bahwa Yerevan sendiri mengakui wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan itu sebagai bagian dari Azerbaijan dan Moskow menolak membantu Armenia.

“Sudah jelas bagi kita semua bahwa instrumen CSTO dan instrumen kerja sama militer-politik Armenia-Rusia tidak cukup untuk melindungi keamanan eksternal Armenia,” kata PM Pashinyan.

“Kita harus mengubah dan melengkapi instrumen keamanan eksternal dan dalam negeri Armenia, bekerja sama dengan semua mitra yang siap untuk langkah-langkah yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More