Polandia Berubah Sikap Soal Bantuan Senjata untuk Ukraina, Ini Alasannya
Jum'at, 22 September 2023 - 23:01 WIB
WARSAWA - Pemerintah Polandia berusaha mengabaikan ancaman Perdana Menteri (PM) Mateusz Morawiecki untuk menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina.
Juru bicara pemerintah Piotr Muller menekankan Polandia akan terus mengirimkan pasokan militer ke Ukraina berdasarkan perjanjian yang ada.
“Polandia hanya melaksanakan pasokan amunisi dan persenjataan yang telah disepakati sebelumnya, termasuk yang dihasilkan dari kontrak yang ditandatangani dengan Ukraina,” ujar juru bicara tersebut.
Dia mencatat Polandia “secara konsisten membantu” Kiev dalam konflik tersebut.
Pernyataannya muncul setelah Morawiecki pada Kamis menyatakan Warsawa tidak akan lagi memberikan senjata kepada militer Ukraina dan sebaliknya akan fokus mempersenjatai pasukannya sendiri dengan senjata modern.
“Pihak berwenang Ukraina tidak memahami sejauh mana industri pertanian Polandia telah mengalami destabilisasi akibat impor,” ujar perdana menteri Polandia.
Namun, seorang pejabat pemerintah Polandia, tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan kepada Bloomberg bahwa kata-kata perdana menteri tersebut telah disalahartikan.
Pejabat lain menyatakan meskipun Polandia tidak memiliki persenjataan lagi yang dapat disumbangkan, Polandia akan terus melakukan pengiriman amunisi ke Ukraina.
Perselisihan Kiev dengan salah satu pendukung paling setianya selama konflik Rusia-Ukraina terjadi di tengah meningkatnya pertikaian diplomatik mengenai impor gandum Ukraina ke Eropa.
Polandia, bersama Hongaria dan Slovakia, sebelumnya memutuskan menentang keputusan UE yang mencabut embargo gandum Ukraina.
Warsawa menjelaskan langkah sepihak tersebut dengan menyatakan pihaknya melindungi petaninya dan mencegah produk pertanian murah Ukraina membanjiri pasar dan mengganggu industri pertanian.
Kiev menanggapi langkah tersebut dengan mengecamnya sebagai “ilegal” dan mengumumkan mereka akan mengajukan perselisihan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap tiga negara Eropa Timur itu.
Ukraina juga mengancam akan melarang impor buah-buahan dan sayuran Polandia.
Sementara itu, UE telah menuntut agar Warsawa, Budapest, dan Bratislava mencabut larangan mereka karena anggota UE tidak diperbolehkan mengambil tindakan sepihak dalam perdagangan.
Namun, menurut laporan Financial Times, Brussels kini mempertimbangkan apakah akan melindungi ketiga negara tersebut dari gugatan Kiev ke WTO.
Uni Eropa diduga berupaya untuk “mengkoordinasikan” sanggahan hukumnya terhadap gugatan tersebut.
Juru bicara pemerintah Piotr Muller menekankan Polandia akan terus mengirimkan pasokan militer ke Ukraina berdasarkan perjanjian yang ada.
“Polandia hanya melaksanakan pasokan amunisi dan persenjataan yang telah disepakati sebelumnya, termasuk yang dihasilkan dari kontrak yang ditandatangani dengan Ukraina,” ujar juru bicara tersebut.
Dia mencatat Polandia “secara konsisten membantu” Kiev dalam konflik tersebut.
Pernyataannya muncul setelah Morawiecki pada Kamis menyatakan Warsawa tidak akan lagi memberikan senjata kepada militer Ukraina dan sebaliknya akan fokus mempersenjatai pasukannya sendiri dengan senjata modern.
“Pihak berwenang Ukraina tidak memahami sejauh mana industri pertanian Polandia telah mengalami destabilisasi akibat impor,” ujar perdana menteri Polandia.
Namun, seorang pejabat pemerintah Polandia, tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan kepada Bloomberg bahwa kata-kata perdana menteri tersebut telah disalahartikan.
Pejabat lain menyatakan meskipun Polandia tidak memiliki persenjataan lagi yang dapat disumbangkan, Polandia akan terus melakukan pengiriman amunisi ke Ukraina.
Perselisihan Kiev dengan salah satu pendukung paling setianya selama konflik Rusia-Ukraina terjadi di tengah meningkatnya pertikaian diplomatik mengenai impor gandum Ukraina ke Eropa.
Polandia, bersama Hongaria dan Slovakia, sebelumnya memutuskan menentang keputusan UE yang mencabut embargo gandum Ukraina.
Warsawa menjelaskan langkah sepihak tersebut dengan menyatakan pihaknya melindungi petaninya dan mencegah produk pertanian murah Ukraina membanjiri pasar dan mengganggu industri pertanian.
Kiev menanggapi langkah tersebut dengan mengecamnya sebagai “ilegal” dan mengumumkan mereka akan mengajukan perselisihan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap tiga negara Eropa Timur itu.
Ukraina juga mengancam akan melarang impor buah-buahan dan sayuran Polandia.
Sementara itu, UE telah menuntut agar Warsawa, Budapest, dan Bratislava mencabut larangan mereka karena anggota UE tidak diperbolehkan mengambil tindakan sepihak dalam perdagangan.
Namun, menurut laporan Financial Times, Brussels kini mempertimbangkan apakah akan melindungi ketiga negara tersebut dari gugatan Kiev ke WTO.
Uni Eropa diduga berupaya untuk “mengkoordinasikan” sanggahan hukumnya terhadap gugatan tersebut.
(sya)
tulis komentar anda