Unit 731, Unit Rahasia Jepang yang Kembangkan Senjata Biologis Hasil Eksperimen Manusia

Jum'at, 22 September 2023 - 15:48 WIB
Unit 731, unit rahasia milik Jepang yang kembangkan senjata biologis hasil eksperimen manusia. Foto/SCMP
JAKARTA - Kejamnya Unit 731 ini tentunya sudah bukan rahasia lagi. Unit itu dikenal sebagai percobaan senjata kimia paling kejam sepanjang sejarah.

Pada masa Perang Dunia II Jepang telah dikenal sebagai negara yang melakukan kejahatan perang di beberapa wilayah. Salah satu yang paling kejam dan dikenang adalah Unit 731.

Unit 731 merupakan unit rahasia Jepang yang ditugaskan untuk mengelola laboratorium di Kota Harbin China. Lab tersebut dipakai untuk menguji senjata kimia dan biologis yang diciptakan oleh Kekaisaran Jepang pada setiap tahanan perang mereka.

Karena laboratorium tersebut berada di China, membuat sebagian besar tahanan perang yang dijadikan kelinci percobaan berasal dari Tiongkok.

Dilansir dari The Guardian, Jepang telah mengungkapkan nama ribuan anggota Unit 731 yang melakukan eksperimen mematikan terhadap warga sipil Tiongkok pada tahun 1930-an hingga 1940-an ketika mereka berupaya mengembangkan senjata kimia dan biologis.



Dalam dokumen yang telah diungkapkan Jepang tersebut ditemukan bahwa awalnya Unit 731 awalnya bernama Departemen Pencegahan Epidemi dan Pemulihan Air tentara Kwantung. Tercatat pula sebanyak ribuan petugas medis tentara, serta puluhan dokter, ahli bedah, perawat dan insinyur yang diterjunkan dalam unite tersebut.

Meski begitu, Jepang enggan mengakui unit tersebut pada akhir tahun 1990-an dan menolak untuk membahas secara rinci kegiatan yang dilakukan di dalam Unit 731.

Penyiksaan di Unit 731



Unit 731 mulai dibentuk pada tahun 1930-an di timur laut Tiongkok. Menurut catatan sejarah, tahanan dalam unit tersebut diberi nama "log". Mereka harus menjalani beberapa penyiksaan yang dilakukan oleh setiap penjaga dan orang yang bertugas di sana.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More