Mengenal Donbass Ukraina, Wilayah yang Menjadi Saksi Sejarah Invasi Rusia
Rabu, 20 September 2023 - 17:15 WIB
Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, wilayah Donbass menjadi bagian dari negara merdeka Ukraina. Namun, wilayah ini tetap memiliki hubungan dekat dengan Rusia, baik secara politik, ekonomi, maupun budaya.
Hal itu diketahui dari banyak penduduk Donbass yang beretnis Rusia atau berbahasa Rusia sebagai bahasa utama mereka. Wilayah ini juga memiliki banyak partai politik dan organisasi sosial yang pro-Rusia atau anti-pemerintah Ukraina.
Pada tahun 2014, setelah Revolusi Maidan yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych yang pro-Rusia, wilayah Donbass menjadi pusat protes dan konflik bersenjata antara kelompok separatis pro-Rusia dan pasukan pemerintah Ukraina.
Kelompok separatis mendirikan dua republik rakyat yang tidak diakui di beberapa bagian oblast Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR), dengan dukungan militer dan politik dari Rusia.
Pemerintah Ukraina juga melancarkan operasi anti-teror untuk mengembalikan kedaulatan dan integritas teritorial negara itu.
Sejak itu, wilayah Donbass menjadi saksi dari konflik yang berkepanjangan antara Ukraina dan separatis pro-Rusia. Konflik ini telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur di wilayah tersebut.
Terlepas dari itu semua, Donbass sendiri sebelumnya dikenal sebagai wilayah yang memiliki banyak sumber daya alam, termasuk batu bara, bijih besi, dan gas alam.
Sebelum konflik, wilayah ini merupakan pusat industri penting di Ukraina, dengan sektor pertambangan dan logam menjadi sektor utama dalam perekonomian wilayah tersebut.
Wilayah Donbass juga memiliki kekayaan budaya yang kaya. Beberapa tempat wisata populer di wilayah ini termasuk Museum Sejarah Donetsk, Museum Seni Luhansk, dan Taman Nasional Svyati Hory.
Hal itu diketahui dari banyak penduduk Donbass yang beretnis Rusia atau berbahasa Rusia sebagai bahasa utama mereka. Wilayah ini juga memiliki banyak partai politik dan organisasi sosial yang pro-Rusia atau anti-pemerintah Ukraina.
Pada tahun 2014, setelah Revolusi Maidan yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych yang pro-Rusia, wilayah Donbass menjadi pusat protes dan konflik bersenjata antara kelompok separatis pro-Rusia dan pasukan pemerintah Ukraina.
Kelompok separatis mendirikan dua republik rakyat yang tidak diakui di beberapa bagian oblast Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR), dengan dukungan militer dan politik dari Rusia.
Pemerintah Ukraina juga melancarkan operasi anti-teror untuk mengembalikan kedaulatan dan integritas teritorial negara itu.
Sejak itu, wilayah Donbass menjadi saksi dari konflik yang berkepanjangan antara Ukraina dan separatis pro-Rusia. Konflik ini telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur di wilayah tersebut.
Terlepas dari itu semua, Donbass sendiri sebelumnya dikenal sebagai wilayah yang memiliki banyak sumber daya alam, termasuk batu bara, bijih besi, dan gas alam.
Sebelum konflik, wilayah ini merupakan pusat industri penting di Ukraina, dengan sektor pertambangan dan logam menjadi sektor utama dalam perekonomian wilayah tersebut.
Wilayah Donbass juga memiliki kekayaan budaya yang kaya. Beberapa tempat wisata populer di wilayah ini termasuk Museum Sejarah Donetsk, Museum Seni Luhansk, dan Taman Nasional Svyati Hory.
(sya)
tulis komentar anda