Mengapa Banyak Penganut Sikh Ingin Memisahkan Diri dari India?

Selasa, 19 September 2023 - 19:39 WIB
Pertama dia bekerja sebagai tukang ledeng, dan kemudian menjadi pemimpin Sikh terkemuka di provinsi British Columbia di Kanada barat.

India menetapkannya sebagai teroris pada tahun 2020, karena dugaan hubungannya dengan Khalistan Tiger Force - sebuah kelompok yang berkampanye untuk kemerdekaan Khalistan di wilayah Punjab, India.

Para pendukungnya menyebut tuduhan tersebut "tidak berdasar" dan mengatakan bahwa ia pernah menjadi sasaran ancaman di masa lalu karena aktivismenya.

Laporan di media India mengatakan dia sedang berupaya mengorganisir referendum tidak resmi di India untuk negara Sikh yang merdeka pada saat kematiannya.

Nijjar adalah tokoh Sikh ketiga yang meninggal mendadak dalam beberapa bulan terakhir.

4. India Menekan Diaspora Sikh

Latar belakang ketegangan diplomatik ini adalah meningkatnya tekanan yang diberikan India terhadap pemerintah tiga negara dengan populasi Sikh yang cukup besar: Kanada, Australia, dan Inggris.

Pemerintah India secara terbuka mengatakan bahwa kegagalan mengatasi apa yang mereka sebut sebagai “ekstremisme Sikh” akan menjadi hambatan bagi hubungan baik.

Para pejabat Australia mengatakan mereka akan menyelidiki vandalisme terhadap kuil-kuil Hindu yang dilakukan oleh aktivis pro-Khalistan, namun tidak akan menghentikan warga Sikh Australia untuk mengekspresikan pandangan mereka mengenai tanah air yang merdeka.

Kanada menjadi sasaran kritik paling terbuka di Delhi atas apa yang mereka lihat sebagai kegagalan menentang gerakan pro-Khalistan di sana. Meskipun PM Justin Trudeau mengatakan ia akan menghentikan kekerasan yang sedang berlangsung, ia juga menolak adanya "campur tangan asing".

Dalam konteks Inggris, perselisihan dimulai pada bulan Maret setelah protes di luar Komisi Tinggi India di London, yang memperlihatkan massa mengibarkan spanduk kuning "Khalistan" dan seorang pria melepaskan bendera India dari balkon lantai pertama gedung tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More