Israel Jual Drone Kamikaze ke Belanda Senilai Rp1,4 Triliun
Selasa, 19 September 2023 - 18:06 WIB
TEL AVIV - Belanda membeli drone kamikaze SkyStriker buatan Israel untuk memperkuat pertahanan udara mereka.
Perusahaan pertahanan internasional yang berbasis di Israel, Elbit Systems, yang memproduksi SkyStriker, menandatangani kontrak senilai USD95 juta (Rp1,4 triliun) dengan Belanda.
"Elbit Systems mengumumkan bahwa mereka mendapatkan kontrak senilai USD95 juta untuk memasok amunisi berkeliaran (LM) SkyStriker ke negara Eropa... Sebagai bagian dari kontrak, Elbit Systems akan menyediakan beberapa ratus unit SkyStriker. Kontrak tersebut akan dilaksanakan selama dua tahun," demikian keterangan Elbit Systems, dilansir Sputnik.
SkyStriker adalah dorne yang sepenuhnya otonom yang mampu menemukan, memperoleh, dan menyerang target yang ditentukan operator dengan hulu ledak hingga 10 kilogram. Drone tersebut memiliki kinerja presisi tinggi.
Peluncuran SkyStriker dapat dilakukan dari berbagai platform darat dan udara serta dari sistem peluncuran khusus Elbit Systems. Perusahaan mengatakan bahwa SkyStriker memungkinkan “operasi rahasia hingga 2 jam dan dengan jangkauan 100 km.”
Elbit Systems juga menyediakan layanan logistik, pelatihan, dan dukungan. Selain itu, Belanda juga akan memasang sistem anti-drone di pangkalan udara negara tersebut dan pelabuhan angkatan laut Den Helder akan memberikan perlindungan terhadap drone yang beratnya mencapai 20 kilogram.
“Sistem kontra-drone membantu melindungi unit angkatan bersenjata dan sistem persenjataan utama dari tindakan musuh, dan juga dapat digunakan untuk melindungi infrastruktur dan proses penting non-militer di Belanda,” demikian keterangan Kementerian Pertahanan Belanda, dilansir Middle East Monitor.
Oren Sabag, General Manager Elbit Systems ISTAR & EW, mengatakan meningkatnya ancaman drone menciptakan peningkatan permintaan terhadap solusi kontra-drone.
"Kami telah memanfaatkan teknologi radar canggih, kecerdasan sinyal, elektro-optik, dan teknologi peperangan elektronik untuk mengembangkan solusi canggih, terbuka, dan siap masa depan untuk kebutuhan pelanggan kami yang semakin meningkat," kata Sabag.
Selain itu, melansir Times of Israel, sudah ada penjualan senjata dan peralatan pertahanan Israel sebelumnya ke Belanda, namun penjualan tersebut dianggap sebagai kesepakatan pribadi oleh berbagai perusahaan dan bukan kontrak antar pemerintah.
Elbit memproduksi 85% armada drone militer Israel, tidak hanya mempersenjatai militer Israel. Selain itu, mereka juga mengoperasikan drone tersebut bersama personel militer, yang secara langsung membantu mereka dalam serangan terhadap warga Palestina.
Perusahaan pertahanan internasional yang berbasis di Israel, Elbit Systems, yang memproduksi SkyStriker, menandatangani kontrak senilai USD95 juta (Rp1,4 triliun) dengan Belanda.
"Elbit Systems mengumumkan bahwa mereka mendapatkan kontrak senilai USD95 juta untuk memasok amunisi berkeliaran (LM) SkyStriker ke negara Eropa... Sebagai bagian dari kontrak, Elbit Systems akan menyediakan beberapa ratus unit SkyStriker. Kontrak tersebut akan dilaksanakan selama dua tahun," demikian keterangan Elbit Systems, dilansir Sputnik.
SkyStriker adalah dorne yang sepenuhnya otonom yang mampu menemukan, memperoleh, dan menyerang target yang ditentukan operator dengan hulu ledak hingga 10 kilogram. Drone tersebut memiliki kinerja presisi tinggi.
Peluncuran SkyStriker dapat dilakukan dari berbagai platform darat dan udara serta dari sistem peluncuran khusus Elbit Systems. Perusahaan mengatakan bahwa SkyStriker memungkinkan “operasi rahasia hingga 2 jam dan dengan jangkauan 100 km.”
Elbit Systems juga menyediakan layanan logistik, pelatihan, dan dukungan. Selain itu, Belanda juga akan memasang sistem anti-drone di pangkalan udara negara tersebut dan pelabuhan angkatan laut Den Helder akan memberikan perlindungan terhadap drone yang beratnya mencapai 20 kilogram.
“Sistem kontra-drone membantu melindungi unit angkatan bersenjata dan sistem persenjataan utama dari tindakan musuh, dan juga dapat digunakan untuk melindungi infrastruktur dan proses penting non-militer di Belanda,” demikian keterangan Kementerian Pertahanan Belanda, dilansir Middle East Monitor.
Oren Sabag, General Manager Elbit Systems ISTAR & EW, mengatakan meningkatnya ancaman drone menciptakan peningkatan permintaan terhadap solusi kontra-drone.
Baca Juga
"Kami telah memanfaatkan teknologi radar canggih, kecerdasan sinyal, elektro-optik, dan teknologi peperangan elektronik untuk mengembangkan solusi canggih, terbuka, dan siap masa depan untuk kebutuhan pelanggan kami yang semakin meningkat," kata Sabag.
Selain itu, melansir Times of Israel, sudah ada penjualan senjata dan peralatan pertahanan Israel sebelumnya ke Belanda, namun penjualan tersebut dianggap sebagai kesepakatan pribadi oleh berbagai perusahaan dan bukan kontrak antar pemerintah.
Elbit memproduksi 85% armada drone militer Israel, tidak hanya mempersenjatai militer Israel. Selain itu, mereka juga mengoperasikan drone tersebut bersama personel militer, yang secara langsung membantu mereka dalam serangan terhadap warga Palestina.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda