Terkuak, Teknologi Rudal Rusia Diselundupkan ke AS

Jum'at, 15 September 2023 - 21:03 WIB
Seorang warga Rusia divonis penjara 12,5 tahun penjara karena telah menyelundupkan teknologi rudal ke AS. Foto/Ilustrasi
MOSKOW - Seorang warga Rusia dinyatakan bersalah telah melakukan pengkhianatan tingkat tinggi karena telah menyelundupkan teknologi rudal negara itu ke Amerika Serikat (AS).

Kantor berita Rusia Interfax, mengutip layanan pers Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), melaporkan bahwa Sergei Kabanov dijatuhi hukuman 12 setengah tahun penjara setelah penyelidikan menemukan bahwa dia mengirimkan produk yang digunakan dalam teknologi rudal Angkatan Bersenjata Federasi Rusia untuk kepentingan perusahaan Amerika Victory Procurement Services (Huntsville, Alabama) , dikendalikan oleh Departemen Pertahanan AS.

"Kabanov bertindak berdasarkan instruksi badan intelijen AS dan mengorganisir saluran penyelundupan untuk pasokan produk militer Rusia ke AS,” bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (15/9/2023).





Kabanov dilaporkan mengangkut komponen ke Amerika melalui Latvia.

“Saluran untuk mentransfer komponen sistem rudal antipesawat dan senjata radar Rusia ke musuh telah dihilangkan,” kata pernyataan FSB.

Dia akan menjalani hukumannya di koloni penjara dengan keamanan maksimum.

Kabanov ditangkap di Moskow pada 28 April 2021, namun rincian penyelidikannya tidak dirilis pada saat itu. Kantor berita milik pemerintah Rusia, RIA Novosti, melaporkan bahwa rinciannya tidak diungkapkan karena informasi rahasia.



Tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi di Rusia dapat diancam hukuman penjara antara 12 hingga 20 tahun dan mendefinisikan pengkhianatan termasuk spionase, menerbitkan rahasia negara kepada negara atau organisasi asing, dan menyediakan bantuan keuangan, logistik, konsultasi atau bantuan lainnya apabila kegiatan tersebut ditujukan terhadap keamanan Rusia.

Menurut Bloomberg, Victory Procurement Services menyediakan berbagai layanan komersial.

Sebelumnya, tiga ilmuwan Rusia yaitu Anatoly Maslov, Alexander Shiplyuk dan Valery Zvegintsev, yang bekerja pada pengembangan rudal hipersonik telah ditangkap karena dicurigai melakukan pengkhianatan. Itu diungkapkan rekan-rekan mereka di Institut Mekanika Teoritis dan Terapan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia Cabang Siberia dalam surat terbuka di bulan Mei.

“Kami benar-benar tidak mengerti bagaimana melanjutkan karya kami,” tulis mereka, seraya mengatakan bahwa ketiga orang tersebut hanya berpartisipasi dalam konferensi di luar negeri dan proyek internasional, serta karya mereka diterbitkan di majalah-majalah populer.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More